Pendaftaran pasangan calon (paslon) Antonius Hubertus Gege Hadjon dan Matias Werong Enay di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Flores Timur molor kurang lebih selama sejam. Sebab, listrik padam saat Anton Hadjon-Matias Enay mendaftar.
"Hal terjadi tadi di luar kekuasaan KPU Flores Timur. Proses pelaksanaan pemeriksaan berjalan lancar dan aman. Penyebabnya kami belum tahu, tetapi teman-teman PLN sudah mengatasinya," kata Kepala Divisi (Kadiv) Teknis KPU Flores Timur, Arifin Atanggae, kepada detikBali, Kamis sore (29/8/2024).
Pantauan detikBali, Anton Hadjon-Matias Enay datang bersama para petinggi partai dan sejumlah simpatisan saat mendaftar ke KPU Flores Timur. Tak ada arak-arakan atau pawai dalam pendaftaran itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anton Hadjon tampak mengenakan sarung adat dan baju warna merah. Sementara Matias Enay mengenakan pakaian baju warna putih dan mengenakan sarung adat.
Tiba-tiba listrik padam saat Anton Hadjon-Matias Enay mendaftar. Tenaga teknis dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kemudian melakukan perbaikan meteran demi kelancaran proses pendaftaran.
"Pada hari pendaftaran tanpa pawai, tanpa deklarasi tanpa pengerahan massa. Saya melihat bahwa mereka yang hadir bersama saya hari ini adalah kader yang mampu bekerja. Saya berharap ada kemenangan. Tuhan mendengar, manusia bekerja," kata Anton Hadjon seusai mendaftar.
Ketua KPU Flores Timur, Antonius Djentera Betan, mengatakan bekerja berdasarkan undang-undang. "Kami berharap selanjutnya bakal pasangan calon bekerja sama dengan KPU terkait pemeriksaan kesehatan sehingga berjalan dengan baik," harapnya..
Sebagai informasi, Anton Hadjon-Matias Enay diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
(iws/iws)