'Kawin Paksa' Wayan Koster-Giri Prasta di Pilgub Bali 2024

PILKADA BALI

Kenali Kandidat

Round Up

'Kawin Paksa' Wayan Koster-Giri Prasta di Pilgub Bali 2024

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Jumat, 23 Agu 2024 08:50 WIB
PDIP mengumumkan bakal calon kepala daerah tahap dua untuk Pilkada 2024. Ada 169 calon kepala daerah yang diumumkan oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di DPP PDIP, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Wayan Koster dan Giri Prasta saat menerima rekomendasi dari PDIP, Kamis (22/8/2024). (Foto: Andhika Prasetia)
Jakarta -

PDI Perjuangan resmi mengusung Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024. 'Kawin paksa' dua kader PDIP yang berebut kursi nomor satu.

Pengamat politik di Bali kerap mengungkap istilah 'kawin paksa' untuk pasangan ini. Sebab, Koster dan Giri Prasta sebelumnya berpeluang meraih tiket menjadi calon gubernur. Koster sebagai incumbent dan ketua DPD PDIP Bali percaya diri akan memimpin Pulau Dewata untuk periode kedua. Sementara Giri Prasta juga berpeluang besar setelah menjabat sebagai Bupati Badung dua periode.

Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar I Nyoman Subanda mengungkapkan Koster dan Giri berpeluang 'kawin paksa' jika mereka mau. Ini menyusul elektabilitas keduanya cukup tinggi. Hanya, selama ini ada kebiasaan tokoh dengan elektabilitas tinggi jarang mau untuk menjadi satu pasangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masalahnya sekarang apakah Koster yang akan direkomendasikan oleh PDIP atau Giri Prasta. Atau mungkin digabung istilah mereka 'kawin paksa', karena mereka sama-sama nggak mau berpasangan tapi ada kemungkinan 'kawin paksa' versi mereka," ujar Subanda saat dihubungi detikBali, beberapa waktu lalu.

Menurut Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu, potensi konflik di internal PDIP Bali mulai terlihat dengan persaingan Koster dan Giri Prasta. Keduanya, menunjukkan tanda-tanda berseberangan. "Dapat dikatakan hampir beberapa kegiatan seperti menunjukkan mereka berseberangan, sudah memperlihatkan itu," ucapnya beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

PDIP akhirnya menyandingkan Koster dan Giri Prasta sebagai cagub dan cawagub untuk Pilgub Bali mendatang. "Dari provinsi Bali Dr. Ir. Wayan Koster, MM dan I Nyoman Giri Prasta," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristyanto saat mengumumkan calon kepala daerah yang diusung PDIP, Kamis (22/8/2024).

Tampak Koster dan Giri berdiri dan mengatupkan tangannya. Koster diketahui merupakan Gubernur Bali 2018-2013, dan Giri Prasta adalah Bupati Badung dua periode.


Kader Banteng Bali Rapatkan Barisan

Wakil Sekretaris DPD PDIP Bali Tjok Gede Agung mengatakan seluruh kader PDIP se-Bali siap memenangkan duet Koster-Giri di Pilgub Bali tanpa alasan.

"Artinya kan prinsip siapa pun yang turun rekomendasi yang dibacakan oleh pak sekjen begitu, harus diperjuangkan sampai jadi, nggak boleh setengah-setengah," ujar Gede Agung.

Duet tersebut menjadi salah satu harapan dari seluruh kader, di samping ada paket lain yakni Koster-Ace. "Harapannya kan banyak, nggak bisa bicara A sampai Z," lanjutnya.


Koster-Giri Diklaim Berhubungan Baik dari Dulu

Dipasangkannya Koster-Giri oleh Megawati menjadi sebuah jawaban bahwa keduanya memiliki hubungan yang harmonis. Selama ini, Koster dan Giri selalu diterpa isu hubungan yang merenggang. Mereka sebelumnya disebut-sebut bersaing untuk berebut rekomendasi PDIP sebagai calon gubernur Bali.

Tjok Gede Agung membantah ketidakharmonisan hubungan Wayan Koster dan Giri Prasta.

"Siapa yang buat panas, saya nggak pernah tutup-tutupi, saya selalu tegak lurus. Selama saya ikuti nggak pernah ada panas, buktinya setiap rapat Pak Giri hadir ke sini, seperti rekan-rekan lihat," ujar Gede saat ditemui di kantor DPD PDIP Bali, Denpasar, Kamis (22/8/2024).

Menurut Gede Agung, dua kader banteng tersebut merupakan kader potensial. Dia mengingatkan kepada seluruh kader PDIP se-Bali untuk memenangkan Koster-Giri tanpa alasan.

"Siapa Pak Koster, siapa Pak Giri semua orang pada tahu. Terlepas dari kurang lebihnya kami nggak boleh jemawa, semua orang punya kekurangan pasti punya lebih," jelas anggota DPRD Bali itu.

Gede menegaskan, jika Koster dan Giri bukan kader yang baik, tidak mungkin mendapatkan rekomendasi dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Jadi jangan lagi kekurangan itu diangkat-angkat lagi, tidak akan selesai persoalan," imbuhnya.

Cok Ace Ucapkan Selamat

Wakil Gubernur Bali 2018-2023, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace mengucapkan selamat kepada Koster dan Giri Prasta. Nama Cok Ace juga diusulkan oleh DPC PDIP se-Bali sebagai calon wakil gubernur Bali mendampingi Koster. Namun, PDIP lebih memilih Giri untuk mendampingi Ketua DPD PDIP Bali itu.

"Saya menyampaikan selamat telah diberi kepercayaan oleh partai untuk jadi calon gubernur dan wakil gubernur Bali," ujar Cok Ace saat dihubungi detikBali.

"Belum (ucapkan selamat secara langsung). Saya kebetulan masih ada ngaben di Ubud. Beliau juga pasti sudah sibuk, nanti saya kirim ucapkan selamat ke beliau," jelas Penglingsir Puri Ubud itu.

Cok Ace legawa. Ia tidak mempermasalahkan jika dirinya tidak mendapatkan rekomendasi dari PDIP.

"Oh nggak ada masalah (tidak dapat rekomendasi). Sejak awal saya dengan Pak Koster telah menyampaikan, Pak Koster untuk kebaikan Bali untuk kemajuan Bali, siapa pun yang Pak Koster dan ibu (Ketum) pikir tepat, silakan," ujar Cok Ace.

Cok Ace berharap paket Koster-Giri dapat meneruskan program-program yang sudah dirintis pada periode sebelumnya.

Malah, dirinya siap menjadi timses Koster-Giri saat masa kampanye nanti jika memang diperlukan. "Kalau saya diperlukan sebatas kemampuan dan kapasitas yang saya miliki tentu (ikut). Sekali lagi, program harus terus berjalan," imbuhnya.

Bagi Cok Ace pengabdian di Bali tidak hanya lewat jalur pemerintahan. Ia mengungkapkan masih bisa mengabdi untuk masyarakat Bali melalui bidang lain, seperti budaya dan pariwisata.

"Saya bisa lewat jalur budaya, pariwisata (juga masih bisa) yang mana saya masih pimpin PHRI. Jadi ladang-ladang pengabdian saya masih ada yang saya gunakan di masa yang akan datang," tutur pria asal Ubud, Gianyar, itu.

Respons De Gadjah, baca selengkapnya di halaman selanjutnya...

Peluang Koster Dua Periode Terbuka Lebar

Pengamat politik Undiknas, I Nyoman Subanda, angkat bicara soal kans pasangan Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) dalam memperebutkan kursi gubernur dan wakil gubernur Bali. Pasangan ini resmi mendapatkan rekomendasi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Subanda menilai jika Koster-Giri berada 'di atas angin' dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024. Bagi Subanda, Koster-Giri unggul dibandingkan bakal calon lainnya, termasuk dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Bali I Made Muliawan Arya alias De Gadjah.

"Kalau misalnya hanya lawannya yang ada saat ini, yang muncul selama ini, siapa pun yang dipaketkan dengan De Gadjah, ini (paket Koster-Giri) masih di atas angin," ungkap Subanda saat dihubungi detikBali, Kamis (22/8/2024).

Subanda memandang penunjukan paket Koster-Giri merupakan langkah PDIP untuk dapat survive di Pilgub Bali. Bahkan, langkah terbaiknya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bali.

Subanda menerangkan PDIP tak mungkin meninggalkan Koster. Selain incumbent, Koster juga disebut jarang membuat kesalahan selama memimpin Bali. Sesuai tradisi di PDIP, lanjut Subanda, petahana memang diberikan kesempatan kedua untuk kembali diusung dengan catatan memiliki track record yang baik.

"Tidak mungkin membuang Koster. Dia jasanya pada PDIP ada, kemudian dia adalah incumbent. Tradisi di PDIP kalau tidak pernah membuat kesalahan dan incumbent, dianggap berjasa, biasanya diulang dua kali," bebernya.

Sementara Giri Prasta, disebut kerap melayangkan manuver politiknya selama menjabat sebagai Bupati Badung. Salah satunya, pemberian dana hibah yang disalurkan ke kabupaten/kota lainnya di Bali.

Subanda tak membeberkan manuver tersebut dapat meningkatkan elektabilitas Giri Prasta atau tidak. Namun, dia meyakini Giri Prasta memperoleh popularitas dari langkah politiknya itu.

Walhasil, PDIP terpaksa harus mengorbankan Cok Ace, pasangan Wayan Koster pada periode pertamanya. Menurut Subanda, PDIP lebih memprioritaskan untuk 'mengawinkan' antarkader dalam menghadapi pilkada.

"Tidak bisa tidak, memang harus membuang paket Koster selama ini, Cok Ace. Ini pertimbangannya saya kira politik. Kalau ada (pasangan) kader-kader, kenapa tidak," tuturnya.

Subanda juga berbicara perihal kekuatan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dalam Pilgub Bali 2024. Subanda mengatakan tak selamanya posisi Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berada di bawah PDIP.

Hanya saja, KIM Plus disebut belum mengumumkan paketnya yang ditunjuk untuk berlaga dalam Pilgub Bali mendatang. Sehingga, kekuatan KIM Plus bergantung pada paket yang akan direkomendasikan.

Menurut Subanda mengatakan sosok politisi memiliki kemungkinan yang kecil untuk dipasangkan dengan De Gadjah. Lebih baik, kata Subanda, KIM Plus mengusung sosok seorang tokoh. Dengan catatan, memiliki kemudahan untuk di-branding oleh mesin politik KIM Plus.

"Mungkin ada Cantiasa. Misalnya Rai Mantra. Tetapi siapa pun paketnya, tidak gampang. Waktu sudah mepet," jelas Subanda.

De Gadjah Siap Lawan Koster-Giri

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah siap melawan pasangan Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024. De Gadjah siap lahir dan batin bertarung di Pilgub Bali dan tidak masalah dengan siapapun lawannya.

"Kami tidak masalah dengan calon yang ada. Jadi untuk konstelasi ya menjadi lawan yang tangguh. Untuk koalisi, kami memilih yang loyal dan menunggu keputusan pimpinan terkait siapa yang akan menjadi wakil kami," ujar De Gadjah melalui keterangan tertulisnya, Kamis (22/8/2024).

Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Denpasar itu menegaskan siap untuk menyerahkan jiwa raga demi kepentingan masyarakat Bali. "Artinya, jika rakyat Bali memberikan mandat kepada saya untuk menjadi pelayan masyarakat, saya akan menyerahkan seluruh jiwa dan raga saya untuk masyarakat," ungkapnya.

Menurut De Gadjah, keyakinan itu juga muncul berkat dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Hal tersebut membuat ia semakin percaya diri dan optimistis ke depan.

Sementara terkait pendamping di Pilgub Bali, De Gadjah mengungkapkan hal itu masih berproses di pusat. "Kami akan mencari hari baik dan terbaik, semua baik, dan hasilnya pun baik. Saya harap yang terbaik untuk Bali," harapnya.



Simak Video "Video: Wayan Koster Klaim Unggul 61% Versi Real Count Internal"
[Gambas:Video 20detik]

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads