PDI Perjuangan resmi mengusung Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024. 'Kawin paksa' dua kader PDIP yang berebut kursi nomor satu.
Pengamat politik di Bali kerap mengungkap istilah 'kawin paksa' untuk pasangan ini. Sebab, Koster dan Giri Prasta sebelumnya berpeluang meraih tiket menjadi calon gubernur. Koster sebagai incumbent dan ketua DPD PDIP Bali percaya diri akan memimpin Pulau Dewata untuk periode kedua. Sementara Giri Prasta juga berpeluang besar setelah menjabat sebagai Bupati Badung dua periode.
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar I Nyoman Subanda mengungkapkan Koster dan Giri berpeluang 'kawin paksa' jika mereka mau. Ini menyusul elektabilitas keduanya cukup tinggi. Hanya, selama ini ada kebiasaan tokoh dengan elektabilitas tinggi jarang mau untuk menjadi satu pasangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalahnya sekarang apakah Koster yang akan direkomendasikan oleh PDIP atau Giri Prasta. Atau mungkin digabung istilah mereka 'kawin paksa', karena mereka sama-sama nggak mau berpasangan tapi ada kemungkinan 'kawin paksa' versi mereka," ujar Subanda saat dihubungi detikBali, beberapa waktu lalu.
Menurut Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu, potensi konflik di internal PDIP Bali mulai terlihat dengan persaingan Koster dan Giri Prasta. Keduanya, menunjukkan tanda-tanda berseberangan. "Dapat dikatakan hampir beberapa kegiatan seperti menunjukkan mereka berseberangan, sudah memperlihatkan itu," ucapnya beberapa waktu lalu.
PDIP akhirnya menyandingkan Koster dan Giri Prasta sebagai cagub dan cawagub untuk Pilgub Bali mendatang. "Dari provinsi Bali Dr. Ir. Wayan Koster, MM dan I Nyoman Giri Prasta," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristyanto saat mengumumkan calon kepala daerah yang diusung PDIP, Kamis (22/8/2024).
Tampak Koster dan Giri berdiri dan mengatupkan tangannya. Koster diketahui merupakan Gubernur Bali 2018-2013, dan Giri Prasta adalah Bupati Badung dua periode.
Kader Banteng Bali Rapatkan Barisan
Wakil Sekretaris DPD PDIP Bali Tjok Gede Agung mengatakan seluruh kader PDIP se-Bali siap memenangkan duet Koster-Giri di Pilgub Bali tanpa alasan.
"Artinya kan prinsip siapa pun yang turun rekomendasi yang dibacakan oleh pak sekjen begitu, harus diperjuangkan sampai jadi, nggak boleh setengah-setengah," ujar Gede Agung.
Duet tersebut menjadi salah satu harapan dari seluruh kader, di samping ada paket lain yakni Koster-Ace. "Harapannya kan banyak, nggak bisa bicara A sampai Z," lanjutnya.
Koster-Giri Diklaim Berhubungan Baik dari Dulu
Dipasangkannya Koster-Giri oleh Megawati menjadi sebuah jawaban bahwa keduanya memiliki hubungan yang harmonis. Selama ini, Koster dan Giri selalu diterpa isu hubungan yang merenggang. Mereka sebelumnya disebut-sebut bersaing untuk berebut rekomendasi PDIP sebagai calon gubernur Bali.
Tjok Gede Agung membantah ketidakharmonisan hubungan Wayan Koster dan Giri Prasta.
"Siapa yang buat panas, saya nggak pernah tutup-tutupi, saya selalu tegak lurus. Selama saya ikuti nggak pernah ada panas, buktinya setiap rapat Pak Giri hadir ke sini, seperti rekan-rekan lihat," ujar Gede saat ditemui di kantor DPD PDIP Bali, Denpasar, Kamis (22/8/2024).
Menurut Gede Agung, dua kader banteng tersebut merupakan kader potensial. Dia mengingatkan kepada seluruh kader PDIP se-Bali untuk memenangkan Koster-Giri tanpa alasan.
"Siapa Pak Koster, siapa Pak Giri semua orang pada tahu. Terlepas dari kurang lebihnya kami nggak boleh jemawa, semua orang punya kekurangan pasti punya lebih," jelas anggota DPRD Bali itu.
Gede menegaskan, jika Koster dan Giri bukan kader yang baik, tidak mungkin mendapatkan rekomendasi dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Jadi jangan lagi kekurangan itu diangkat-angkat lagi, tidak akan selesai persoalan," imbuhnya.
Cok Ace Ucapkan Selamat
Wakil Gubernur Bali 2018-2023, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace mengucapkan selamat kepada Koster dan Giri Prasta. Nama Cok Ace juga diusulkan oleh DPC PDIP se-Bali sebagai calon wakil gubernur Bali mendampingi Koster. Namun, PDIP lebih memilih Giri untuk mendampingi Ketua DPD PDIP Bali itu.
"Saya menyampaikan selamat telah diberi kepercayaan oleh partai untuk jadi calon gubernur dan wakil gubernur Bali," ujar Cok Ace saat dihubungi detikBali.
"Belum (ucapkan selamat secara langsung). Saya kebetulan masih ada ngaben di Ubud. Beliau juga pasti sudah sibuk, nanti saya kirim ucapkan selamat ke beliau," jelas Penglingsir Puri Ubud itu.
Cok Ace legawa. Ia tidak mempermasalahkan jika dirinya tidak mendapatkan rekomendasi dari PDIP.
"Oh nggak ada masalah (tidak dapat rekomendasi). Sejak awal saya dengan Pak Koster telah menyampaikan, Pak Koster untuk kebaikan Bali untuk kemajuan Bali, siapa pun yang Pak Koster dan ibu (Ketum) pikir tepat, silakan," ujar Cok Ace.
Cok Ace berharap paket Koster-Giri dapat meneruskan program-program yang sudah dirintis pada periode sebelumnya.
Malah, dirinya siap menjadi timses Koster-Giri saat masa kampanye nanti jika memang diperlukan. "Kalau saya diperlukan sebatas kemampuan dan kapasitas yang saya miliki tentu (ikut). Sekali lagi, program harus terus berjalan," imbuhnya.
Bagi Cok Ace pengabdian di Bali tidak hanya lewat jalur pemerintahan. Ia mengungkapkan masih bisa mengabdi untuk masyarakat Bali melalui bidang lain, seperti budaya dan pariwisata.
"Saya bisa lewat jalur budaya, pariwisata (juga masih bisa) yang mana saya masih pimpin PHRI. Jadi ladang-ladang pengabdian saya masih ada yang saya gunakan di masa yang akan datang," tutur pria asal Ubud, Gianyar, itu.
Respons De Gadjah, baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
Simak Video "Video: Wayan Koster Klaim Unggul 61% Versi Real Count Internal"
[Gambas:Video 20detik]