Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri buka suara terkait banjir yang terjadi di sejumlah titik di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia mengakui salah satu penyebab banjir pada Senin (15/12/2025) sore karena maraknya pengerukan bukit untuk pembangunan vila di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"Banyak faktor. Ada juga karena tanam jagung di atas bukit. Itu juga (pengerukan bukit)," kata Pathul saat ditemui awak media di kantornya, Selasa (16/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pathul menyebut banjir di Lombok Tengah tidak separah banjir yang terjadi di luar daerah seperti Sumatera Barat dan Aceh. Ia menilai genangan air di Kuta Mandalika kemarin surut setelah hujan berhenti.
"Banjir ini terjadi di semua negeri, bukan meremehkan. Tapi kami melihat Lombok Tengah memang kalau banjir sehari saja. Tidak seperti tempat-tempat lain ya, ketika melihat keadaan cukup luar biasa," imbuhnya.
Meski begitu, Pathul memastikan akan menyiapkan langkah mitigasi sebagai antisipasi jika banjir yang lebih besar terjadi. Salah satunya dengan memperbaiki saluran irigasi yang saat ini banyak tersumbat sampah dan lumpur kiriman dari bukit.
"Drainase yang tertimbun sebagai tugas dan tanggung jawab kita bersama. Jangan hanya melihat pemerintah semata, masyarakat yang di desa pun harus ikut bersama-sama," ujar Ketua DPD Partai Gerindra NTB itu.
Pathul menjelaskan Pemkab Lombok Tengah sedang membahas Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Perizinan Pembangunan di Wilayah Pariwisata. Ia meminta jajarannya hingga tingkat kepala dusun untuk turut memikirkan mitigasi bencana.
"Ini skema pemberian izin juga kita harus pikirkan," kata Pathul.
"Ada yang mengatakan pemerintah itu tidur, tidak seperti itu. Maka tugas-tugas seperti ini sampai kepala dusun harus ikut seperti ini," pungkasnya.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Lombok Tengah sejak Senin (15/12) siang hingga sore mengakibatkan Jalan Sengkol-Kuta Mandalika, di tanjakan PP, tergenang banjir. Akibatnya, sejumlah pengendara yang melintas di ruas jalan tersebut harus putar arah.
Genangan terjadi di dua sisi, yaitu di sebelah utara tanjakan PP dan arah selatan saat memasuki Kuta Mandalika. Genangan air hujan bahkan sempat memicu kemacetan hingga para pengendara putar arah karena air yang berasal dari atas bukit cukup deras.
Sementara itu, beberapa truk dan kendaraan roda empat lainnya memilih untuk menerobos banjir. Sedangkan, mobil pribadi terpaksa putar arah ke Jalan Bypass BIL-Mandalika atau menunggu air surut.
Simak Video "Video: Vonis 10 Anggota TNI Terkait Kasus Penganiayaan di Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)











































