Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram berencana merelokasi warga pesisir yang kerap terdampak banjir rob di Bintaro, Kecamatan Ampenan. Pemerintah akan membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) serta kampung nelayan sebagai hunian baru untuk warga terdampak.
"Tempat-tempat ini kan cukup rawan, sangat rawan bahkan. Sehingga pemerintah juga mengintervensi itu (kawasan pesisir yang dijadikan tempat tinggal)," kata Wali Kota Mataram Mohan Roliskana, Jumat (28/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mohan menjelaskan pembangunan rusunawa beserta penambahan satu blok baru masih menunggu konfirmasi pelaksanaan. Selain itu, pemerintah memastikan proyek kampung nelayan akan segera dibangun.
"Kami telah mempersiapkan pembangunan rusunawa dan tengah mengupayakan penambahan satu belok lagi. Kepastian jadwal pembangunan satu blok tambahan rusunawa, masih menunggu konfirmasi lebih lanjut," terang Mohan.
"Yang sudah pasti besok itu pembangunannya kampung nelayan," sambungnya.
Diketahui, Pemkot Mataram telah menyiapkan lahan sekitar 3 hektarare (ha) untuk lokasi relokasi warga terdampak banjir rob. Di lahan tersebut akan dibangun sejumlah fasilitas, seperti pasar ikan higienis, rumah nelayan darurat serta kampung nelayan.
Di Kecamatan Ampenan, banjir rob sebelumnya berdampak pada hampir 500 kepala keluarga. Rumah warga rusak diterjang ombak setinggi lebih dari 5 meter, sementara sebagian jalan di Lingkungan Bintaro juga mengalami kerusakan sepanjang 130-150 meter.
(nor/nor)











































