Komodo Berkeliaran di Area Sekolah Labuan Bajo, Warga Ketakutan

Komodo Berkeliaran di Area Sekolah Labuan Bajo, Warga Ketakutan

Ambrosius Ardin - detikBali
Jumat, 21 Nov 2025 19:57 WIB
Komodo berkeliaran di areaΒ sekolah di Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, NTT. (Foto: Dok. Riana Farid)
Komodo berkeliaran di areaΒ sekolah di Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, NTT. (Foto: Dok. Riana Farid)
Manggarai Barat -

Warga mengeluhkan komodo berkeliaran di halaman Sekolah Dasar Inpres (SDI) Warloka, Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tak hanya area sekolah, reptil bernama ilmiah Varanus komodoensis itu juga berkeliaran di perkampungan hingga warga ketakutan.

Lokasi komodo berkeliaran itu tak jauh dari Labuan Bajo dan berdekatan dengan Cagar Alam Wae Wuul, salah satu habitat komodo di luar kawasan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat. Warga berharap pemerintah membangun pagar untuk melindungi siswa dari ancaman kadal raksasa itu.

"Takutnya ada korban manusia. Harapan kami ada bangun pagar tembok keliling biar anak-anak SD tidak panik," ujar warga Warloka, Riana Farid, Jumat (21/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain mengancam siswa, komodo juga mengancam ternak di sekitar sekolah tersebut. Hewan purba yang terkenal buas itu juga berpotensi masuk ke kawasan pemukiman yang tak jauh dari sekolah.

Riana menuturkan komodo yang berkeliaran di kompleks sekolah itu memang tak sering terjadi. Meski begitu, warga ketakutan jika tiba-tiba komodo merayap di area sekolah.

ADVERTISEMENT

Ia sempat merekam momen komodo berukuran besar berkeliaran di halaman SDI Warloka pada 13 Oktober lalu. Sepekan kemudian, kadal raksasa itu kembali terlihat berkeliaran di halaman sekolah.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, Adhi Nurul Hadi, mengaku telah mendapat laporan aktivitas komodo yang memasuki area sekolah tersebut. Ia mengatakan komodo di Cagar Alam Wae Wuul memiliki wilayah jelajah sampe ke luar dari wilayah cagar alam tersebut.

Adhi mengatakan pihaknya sudah menugaskan tim ke lokasi untuk melakukan identifikasi wilayah jelajah komodo. Termasuk jalur keluar masuk komodo di area sekolah, pemukiman dan sekitarnya, hingga identifikasi kondisi populasi serta habitat komodo di sekitar sekolah dan pemukiman.

Selain itu, tim BKSDA juga melakukan identifikasi kerugian akibat konflik manusia dengan komodo. Kemudian, melakukan monitor pergerakan komodo di area sekolah, pemukiman, dan sekitarnya; serta sosialisasi kepada pihak sekolah dan masyarakat tentang satwa liar dilindungi.

"Tindakan ini berdasarkan hasil identifikasi terhadap kondisi populasi, habitat serta kerugian konflik," jelas Adhi.

BBKSDA belum bisa memenuhi permintaan warga untuk membangun pagar tembok keliling sekolah. Menurut Adhi, BBKSDA hanya dapat melakukan mitigasi konflik komodo dengan warga sekitar.

"Kalau untuk pagar sekolah, dari kami belum bisa mengalokasikan karena harus sesuai tugas dan fungsi. Upaya dari kami sesuai tugas dan fungsi dengan memitigasi konflik melalui monitoring populasi dan habitat, pemasangan papan atau rambu informasi, atau penyelamatan satwa," tandas Adhi.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: Berenang Bareng Ikan Pari Manta di TN Komodo"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads