Padamnya listrik selama berjam-jam yang terjadi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), berdampak langsung pada pelayanan publik. Salah satunya di tingkat kelurahan yang tidak bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Lurah Maulafa, Yanto Sapay, mengaku sejak kemarin listrik di wilayah Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, padam selama berjam-jam.
"Hampir tiap hari mati, listrik mati sangat mengganggu pelayanan kepada masyarakat. Kami terpaksa suruh warga pulang," ujar Yanto, Rabu (5/11/2025).
Menurut Yanto, sejak kemarin hingga hari ini listrik di kantor kelurahan belum juga menyala.
"Kami tunggu listrik nyala. Kalau misalkan sudah nyala pas jam pulang, ya kami pun langsung pulang, tidak bisa berikan pelayanan," tambahnya.
Ia menuturkan, pemadaman listrik yang kerap terjadi membuat pelayanan administrasi terhambat.
"Hampir tiap hari kami duduk menganga saja di kantor karena listrik padam. Masyarakat tidak bisa terlayani, kami mau bagaimana," ujarnya.
Yanto menyebut, banyak warga akhirnya diminta kembali karena pelayanan tidak bisa dilakukan tanpa listrik.
"Masyarakat yang datang urus surat sejak kemarin terpaksa kami suruh pulang karena listrik padam," katanya.
Warga Keluhkan Dampak Pemadaman
Keluhan juga datang dari warga Maulafa. Martinus Boling (33) mengaku padamnya listrik sangat merugikan.
"Bagaimana tiap kali listrik padam. Padahal kami beli pulsa terus. Banyak barang elektronik yang bisa rusak kalau matinya begini terus," sesalnya.
Hal serupa disampaikan Willy Makani (38), warga Kelurahan Batuplat, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
"Listrik padam begini kalau terus-terusan maka kasihan barang elektronik bisa rusak nantinya," ujarnya.
Willy berharap persoalan di internal PLN bisa segera diatasi. Apalagi pemadaman ini terjadi sejak medio Oktober lalu.
"Ya kalau ada masalah atau rusak apa cepat diselesaikan. Kasihan kalau ada orang punya barang rusak kalau listrik hidup lalu mati terus-terusan," tambahnya.
Simak Video "Video: Listrik Se-Pulau Dewata Padam Sore Ini"
(dpw/dpw)