Sekitar 10 hektare (ha) hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), terbakar dalam tiga hari terakhir. Meski begitu, lahan yang terdampak kebakaran tersebut mencapai 35 ha.
"Memang total kebakaran ada 10 hektare, tapi yang terdampak 35 hektare. Artinya, tidak terbakar tapi efek dari bekas kobaran api itu luas," ungkap Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Yarman Waru, Senin (20/10/2025).
Yarman masih menyelidiki penyebab kebakaran kawasan hutan tersebut. Termasuk terkait adanya dugaan faktor kesengajaan dalam kebakaran hutan di Rinjani.
"Tim saya lagi melihat juga di lapangan mudah-mudahan sudah bisa dapat informasi valid," imbuhnya.
Menurut dia, cuaca yang sangat panas menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan kebakaran meluas. Selain cuaca, faktor angin juga dapat mempercepat api merambah ke kawasan hutan.
"Kami minta kewaspadaan menjaga aktivitas di area kebakaran. Jika ada informasi titik api, segera dilaporkan ke kami," ujar Yarman.
Yarman memastikan dampak kebakaran lahan tersebut tidak menghambat aktivitas pendakian di Gunung Rinjani. Sejauh ini, dia berujar, aktivitas pendakian berlangsung normal meski jumlah pendaki tidak terlalu seramai Agustus dan September lalu.
"Mudah-mudahan tidak ada api lagi, baik di kawasan hutan dan jalur pendakian yang dapat mengganggu aktivitas pendakian," tandas Yarman.
Sebelumnya, sekitar 10 hektare lahan hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani kembali terbakar. Api berhasil dipadamkan setelah petugas dari pengendalian kebakaran hutan (Dalkarhutla) berjibaku dua hari menjinakkan si jago merah pada Minggu (19/10/2025).
Simak Video "Video: Viral! Pendaki Wanita Joget di Pinggir Jurang Gunung Rinjani "
(iws/iws)