Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Meninting, di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) kini rampung dikerjakan.
Rabu (8/10/2025), warga terlihat berlalu-lalang melewati jalan yang ada di area bendungan. Jalan itu diketahui menjadi penghubung antara desa Bukit Tinggi dengan Desa Dasan Geria, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat.
Jalan beton itu terdiri dari empat tikungan dengan dua tanjakan dan dua turunan, sehingga relatif sulit dilalui pengendara.
"Iya (cukup sulit), tapi warga tetap lewat sana (jalan bendungan)," ucap salah seorang warga yang diwawancarai detikBali, di sekitar bendungan.
Meski akses jalan dibuka untuk umum, beberapa fasilitas bendungan dengan tinggi berkisar 74 meter itu masih ditutup dan hanya memperbolehkan pekerja.
Walhasil, warga beserta pengunjung memilih menyaksikan dari kejauhan. Mereka duduk di warung atau kedai yang berada di atas sebelah kanan bendungan dengan nilai Rp 1,4 triliun tersebut.
"Nggak sih sering (ke sini), cuma kalau lewat ya kadang duduk sunsetan di sini," tutur pengunjung bernama Zahra, Rabu (8/10/2025).
Proyek Bendungan Meninting yang dibangin sejak 2019 itu memiliki kapasitas tampung air sekitar 12 juta meter kubik (m³) dan akan mengairi 2.000 hektare irigasi pertanian di Pulau Lombok.
Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I (BBWS NT I), Eka Nugraha Abdi, mengatakan mengatakan bendungan seluas 53,6 hektare tersebut kini memasuki tahap penggenangan.
"Nanti setelah digenangi penuh, kami evaluasi. Tapi sejauh ini konstruksi bangunan sudah sangat kuat dipastikan tidak ada masalah, apalagi kebocoran," tegas Eka di Mataram, Selasa (7/10/2025).
Menanggapi kekhawatiran warga terkait isu kebocoran, Eka memastikan struktur bendungan aman. Bahkan bendungannya yang menelan biaya Rp 1,4 triliun itu dibangun dengan standar tahan gempa.
"Sangat aman. Bangunan tahan gempa. Kami sekarang tinggal nunggu dari pimpinan kapan diresmikan. Secara aturan menteri bisa saja meresmikan karena dananya ada di kementerian. Kami berharap Pak Presiden yang resmikan," kata Eka.
Menurut Eka, keberadaan bendungan Meninting sudah memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar, khususnya warga Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Daerah tersebut sebelumnya rawan banjir kini lebih aman dari limpahan air sungai.
"Sudah berfungsi setidaknya Ampenan itu tidak banjir di Sungai Meninting. Sudah berfungsi pengendalian banjir air baku dan saluran air irigasi," ulas Eka.
Eka juga menepis isu yang menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Meninting dibangun di atas kawasan rawan gempa megathrust. Ia menegaskan lokasi proyek telah melalui kajian teknis dan geologi yang ketat sebelum konstruksi dimulai.
"Tidak ada kebocoran, semua masih bagus. Kami punya instrumen pemantau kebocoran dan pergeseran tanah, semuanya termonitor dengan baik," tegas Eka.
Setelah diresmikan, debit aliran air (DEI) dari Bendungan Meninting akan terhubung dengan aliran air di Sesaot untuk memperluas fungsi High Level Diversion dan meningkatkan pasokan air irigasi bagi petani di Lombok.
"Jadi nanti ini bisa menambah pasokan air irigasi untuk petani di Lombok," tandas Eka.
Simak Video "Video: Momen Rekonstruksi Kasus Polisi Bunuh Polisi di Lombok Barat"
(hsa/hsa)