Taman Rinjani Selong Lombok Timur Banyak Pengamen, Pengunjung Mengeluh

Taman Rinjani Selong Lombok Timur Banyak Pengamen, Pengunjung Mengeluh

Sui Suadnyana, Sanusi Ardi W - detikBali
Rabu, 08 Okt 2025 13:45 WIB
Kasatpol PP Lombok Timur, Selamet Alimin, ketika diwawancara mengenai para pengamen yang meresahkan pengunjung di Taman Rinjani Selong, Rabu (8/10/2025). (Sanusi Ardi W/detikBali)
Foto: Kasatpol PP Lombok Timur, Selamet Alimin, ketika diwawancara mengenai para pengamen yang meresahkan pengunjung di Taman Rinjani Selong, Rabu (8/10/2025). (Sanusi Ardi W/detikBali)
Lombok Timur -

Pengunjung Taman Rinjani Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengeluhkan para pengamen yang beroperasi di sana. Para pengamen di Taman Rinjani Selong dinilai membuat pengunjung tak nyaman.

Salah satu pengunjung Taman Rinjani Selong, Nani Muliana (26), mengatakan pengamen selalu membuatnya tak nyaman. Menurutnya, orang-orang pergi ke taman untuk mendapatkan ketenangan dan menikmati suasana, bukan untuk diganggu pengamen.

"Coba pikir, kami ke taman ini untuk mencari tempat yang tenang dan murah, tetapi banyaknya pengamen yang datang tentu membuat kantong kami juga terkuras meski pun harga jajanan di sini masih terbilang sangat murah," kata Nani kepada detikBali, Rabu (8/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nani mengungkapkan para pengamen akan langsung menghampiri ketika melihat pengunjung sedang duduk santai atau tengah makan.

ADVERTISEMENT

"Belum duduk 10 menit, pasti akan ada yang menghampiri. Setelah itu, akan datang lagi pengamen lainnya. Terus begitu saja, kalau begini jadi risi jadinya," ucap Nani.

Pengunjung lain, Yasna, tak mempermasalahkan keberadaan para pengamen di Taman Rinjani Selong. Namun, pengamen dinilai bakal sangat mengganggu jika jumlahnya terlalu banyak. Bahkan, menurutnya, ada pengamen yang marah-marah jika tak diberikan uang.

"Boleh saja mengamen, tetapi coba perhatikan kalau sudah ada satu yang datang, jangan didatangi lagi. Apalagi ada pengamen yang terkesan membentak jika tidak diberikan uang," ucap Yasna.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lombok Timur, Selamet Alimin, mengatakan terus melakukan penertiban terhadap para pengamen di Taman Rinjani Selong. Namun, penertiban pengamen selama ini terkesan kucing-kucingan.

"Begitu petugas datang, para pengamen sudah melarikan diri dan tidak beraktivitas. Sempat tidak beraktivitas untuk beberapa malam, terus kalau petugas sudah tidak ada, mereka datang lagi," jelas Selamet.

Satpol PP Lombok Timur telah melakukan pertemuan dengan para ketua perkumpulan pengamen tersebut. Beberapa kesepakatan telah dicapai, tetapi berbagai kejadian seperti membentak pengunjung maupun bentuk intimidasi lain jika tidak diberikan uang, terus terulang.

"Kami pernah menjalin komunikasi dengan koordinator pengamen ini dan tanda tangan juga surat perjanjian, tetapi kami dibilang menghambat mereka mencari rezeki. Pokoknya macam-macam sudah, tetapi kami pastikan tidak memberikan mereka ruang," tegas Selamet.

Satpol PP Lombok Timur merasa dilema. Sebab, mereka tidak bisa mengambil tindakan represif. Di satu sisi, pendekatan humanisme telah dilakukan, tetapi belum ada kesadaran dari para pengamen.

Selamet menawarkan solusi bagi para pengamen di Taman Rinjani Selong dengan bernyanyi di satu tempat. Walhasil, mereka akan makin menarik tanpa harus keliling taman.

"Kami berikan mereka saran untuk mengamen seperti di kota-kota besar dengan bernyanyi di satu tempat, seperti semacam home band. Nanti kalau pengunjung tertarik dan merasa terhibur, tentu pengunjung sendiri yang akan datang dan memberikan secara sukarela," ujar Selamet.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads