Flores Programme Manager Burung Indonesia, Tiburtius Hani, mengungkapkan terdapat 1.835 spesies burung ada di Indonesia. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia berada di urutan keempat keragaman jenis burung di dunia.
"Secara internasional, Indonesia berada di urutan keempat soal keragaman jenis burung. Bangga kita ini," kata Tibur saat kegiatan penanaman pohon di daerah aliran sungai Wae Mese, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (4/10/2025).
Tibur mengatakan jumlah spesies burung di Indonesia mengalami penambahan dalam beberapa tahun terakhir. Ada burung yang dulunya dianggap spesies yang sama, kini menjadi spesies baru.
"Indonesia soal keragaman burung saat ini tercatat 1.835. Terkesan ada penambahan jenis karena dalam beberapa tahun terakhir ada beberapa spesies yang dulunya dianggap satu spesies kemudian dari perkembangan pengamatan kemudian terlihat ada sedikit beda, kemudian displit jadi spesies baru sehingga kemudian ada penambahan spesies, kelihatan seperti itu," jelas Tibur.
Ia juga mengatakan Indonesia berada di urutan pertama di dunia yang memiliki jenis burung endemik terbanyak. Di Mbeliling saja terdapat delapan jenis burung endemik. Mbeliling ditempuh sekitar 45 menit perjalanan darat dari Labuan Bajo.
"Indonesia nomor satu untuk jumlah jenis burung endemik, yaitu burung yang hanya ada di lokasi tertentu saja, tidak ada di tempat lain," ujar Tibur.
"Ada delapan jenis burung endemik yang ada di Mbeliling, cukup kaya Mbeliling ini dan cukup penting untuk keragaman hayati," lanjut dia.
Tibur mengatakan penanaman pohon di Mbeliling itu juga bertujuan untuk pelestarian burung endemik yang ada di sana. "Ini juga alasan lain kenapa ketika harus melindungi Mbeliling selain urusan air juga urusan keragaman hayati terutama keragaman jenis burung," kata dia.
Ia mengatakan keberadaan burung endemik di Mbeliling juga menjadi daya tarik kunjungan banyak peneliti. Keberadaan burung endemik itu mendukung pariwisata Labuan Bajo. Hotel dan restoran bisa merasakan juga manfaat keberadaan burung-burung endemik di Mbeliling tersebut.
"Burung juga mengundang, banyak pengamat, datang melihat burung dan mereka menginap di kita punya hotel. Yang kita lakukan hari ini (tanam pohon) juga bermanfaat untuk burung, yang juga berjasa mengundang tamu menginap di hotel kita dan makan di restoran kita," ujar Tibur.
Adapun penanaman pohon yang diinisiasi Burung Indonesia itu melibatkan lebih dari 100 orang. Sebagian besar adalah perwakilan hotel dan restoran di Labuan Bajo. Ada juga perwakilan pengusaha air minum, termasuk juga pegawai Perumda Wae Mbeliling, komunitas lain, dan siswa SDN Nobo.
Penanaman pohon merayakan Hari Sungai Internasional 2025 dan Burung Indonesia untuk mendukung ketersediaan air sungai Wae Mese, sumber air baku untuk air bersih warga Labuan Bajo dan sekitarnya. Mbeliling adalah kawasan hulu, daerah tangkapan air untuk sungai Wae Mese.
Simak Video "Nikmati Pengalaman Unik Naik Bus Kayu Tradisional di Maumere"
(hsa/hsa)