Ormas Penagih Kredit Macet Cekcok dengan Warga Bima, Mengaku Diutus Prabowo

Ormas Penagih Kredit Macet Cekcok dengan Warga Bima, Mengaku Diutus Prabowo

Sui Suadnyana, Rafiin - detikBali
Jumat, 03 Okt 2025 16:38 WIB
Kawanan pria berseragam ormas adu mulut warga di Kantor Desa Ncandi, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, NTB, Jumat, (3/10/2025). (Tangkapan layar video)
Foto: Kawanan pria berseragam ormas adu mulut warga di Kantor Desa Ncandi, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, NTB, Jumat, (3/10/2025). (Tangkapan layar video)
Bima -

Sejumlah orang yang tergabung dalam organisasi masyarakat (ormas) adu mulut dengan warga saat menagih kredit macet di Kantor Desa Ncandi, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, (NTB), Jumat, (3/10/2025). Peristiwa itu viral di media sosial (medsos).

Video kericuhan antara ormas dengan warga itu diunggah oleh akun Facebook @Teta Aqil. Ormas yang cekcok dengan warga itu bahkan mengaku diutus untuk menagih kredit macet oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

"Ketika bapak-bapak menghardik kami. Artinya bapak-bapak menghardik Presiden RI," kata pria berbadan kekar seperti yang terekam dalam video.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria tersebut mengungkapkan kedatangan mereka diutus oleh pemerintah pusat dan ditugaskan langsung oleh Prabowo. Saat ditanyakan surat tugas, mereka malah mengeluarkan kartu tanda anggota (KTA) ormas.

ADVERTISEMENT

"Kami di sini ditugaskan pemerintah pusat untuk menagih kredit macet," ujar pria itu.

Kepala Desa (Kades) Ncandi, M Sa'id, mengakui adanya kericuhan antara ormas dengan warganya. Cekcok itu bermula saat sejumlah pria berseragam ormas datang menagih utang kredit kepada seorang warga.

"Mereka mengaku ditugaskan pemerintah pusat untuk mengatasi kredit macet. Meminta nasabah untuk membayar 10 persen ke mereka dari nilai kredit, lalu dianggap lunas," ungkap Sa'id.

Sehari sebelum terjadinya kericuhan, seorang warga mengadu ke Pemerintah Desa (Pemdes) Ncandi bahwa ada beberapa orang yang datang menagih kredit macet bank dan mengklaim diutus pemerintah pusat. Aduan itu ditindaklanjuti Pemdes Ncandi dengan mengundang berbagai pihak.

"Tadi kami undang semua untuk pertemuan membahas ini, mulai dari RT, RW, satu nasabah, pihak bank, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemuda, termasuk juga Babinsa dan Bhabinkamtibmas," ujar Sa'id.

Saat pertemuan itu, sejumlah orang berseragam ormas datang mencari dan menanyakan keberadaan kades karena dianggap menghalangi kerja mereka untuk menagih kredit macet.

"Dari pertemuan ini terungkap bahwa mereka tidak diutus pihak bank untuk menagih kredit macet ke nasabah, termasuk juga tidak diutus pemerintah pusat. Itu hanya klaim mereka saja," jelas Sa'id.

Terungkapnya fakta itu membuat warga marah dan adu mulut dengan kawanan berseragam ormas itu. Untungnya, kericuhan itu tidak meluas sampai adu fisik karena cepat dihalau aparat keamanan.

"Hanya cekcok saya, tidak sampai adu fisik. Setelah kejadian ini, mereka pun langsung pulang. Harapan kami kepada warga agar tidak tertipu dengan oknum-oknum yang mengklaim diutus bank atau pemerintah untuk menagih kredit macet," harap Sa'id.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads