Sebanyak 11 murid Sekolah Dasar (SD) Inpres Liliba, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, diduga keracunan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala SD Inpres Liliba, John Tukan, mengungkapkan para siswa dan guru mencium aroma tidak sedap dari telur dan sayur yang diduga basi.
"Sayur dan telur basi, saya sudah telepon vendor dan mereka datang ke sekolah untuk lihat anak, ada 11 anak. Untuk besok disetop dulu, kami akan evaluasi lagi soal ini agar tidak terjadi lagi," ujar John, saat dijumpai di Rumah Sakit Umum (RSU) Leona, Kupang, Rabu (24/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan program MBG di sekolah baru berlangsung selama dua pekan dan selama itu tidak pernah ada masalah. Total, ada 720 siswa-siswi yang menerima manfaat program MBG.
Sementara itu, Hilda Lena, salah satu guru kelas 5 A, menjelaskan keracunan terjadi pada siswa-siswi yang masuk sekolah siang. Mereka merupakan siswa kelas 3 sampai 5.
"Mereka kelas siang, itu dari kelas 3-5. Kelas 5 ada dua kelas, kelas 4 ada satu kelas, dan kelas 3 satu kelas. Yang pagi aman makanannya, kata teman-teman guru, tapi yang 11 siswa-siswi ini (yang keracunan) mereka yang sekolah siang. Kata murid itu telurnya bau," terang dia.
Ayu Wira (10) seorang siswi yang keracunan mengungkapkan menu MBG yang dia terima terdiri dari nasi, sayuran, telur, dan tahu. Tidak ada daging.
"Menunya itu om, telur rebus, tahu, sayur buncis, wortel, dan jagung. Ada juga buah pepaya, nasi, dan susu," kata siswi kelas 5 itu saat diwawancarai di RSU Leona.
Dia sebenarnya sudah mencium aroma tidak sedap pada telur, tapi tetap dimakan. Bukan cuma telur, tahunya juga berbau.
"Pertama cium tahu bau. Sebelumnya sempat saya cicip telur sedikit. Tahu saya makan sampai abis, setelah ikut pelajaran TIK, saya rasa perut tidak enak dan muntah-muntah, ayu menangis telepon mama," beber Ayu.
Diketahui, hingga saat ini sebanyak 11 pelajar yang keracunan masih dalam perawatan di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RS Leona.
(hsa/hsa)