Cegah Kasus Raya Jabar Terulang, Dinsos Mataram Intervensi 182 Warga ODGJ

Cegah Kasus Raya Jabar Terulang, Dinsos Mataram Intervensi 182 Warga ODGJ

Nathea Citra - detikBali
Rabu, 27 Agu 2025 15:10 WIB
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Mataram Lalu Samsul Adnan. (Foto:Β Nathea Citra/detikBali)
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Mataram Lalu Samsul Adnan. (Foto:Β Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan intervensi terhadap warga dengan kondisi orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Langkah ini diambil untuk mencegah kasus seperti yang menimpa bocah Raya di Sukabumi, yang meninggal dunia karena tidak terurus akibat orang tuanya terindikasi ODGJ.

Diketahui, bocah tersebut meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan. Tubuhnya penuh cacing gelang karena tak terurus.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram, Lalu Samsul Adnan, mengatakan pihaknya bersama tim terpadu dan Dinas Kesehatan melakukan penanganan warga yang terindikasi ODGJ dengan pendampingan dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami dengan tim terpadu bersama Dinkes (Dinas Kesehatan) yang dibimbing rumah sakit jiwa (RSJ) terus melakukan penanganan. (ODGJ) yang kami temukan di jalan ataupun berdasarkan laporan dari warga, pasti kami bersama tim akan langsung melakukan pemeriksaan kesehatan. Kami cek dulu fisiknya di puskesmas terdekat, baru tes kesehatan jiwanya di RSJ," kata Samsul saat diwawancarai detikBali, Rabu (27/8/2025).

ADVERTISEMENT

Samsul mengimbau masyarakat segera melapor jika menemukan warga dengan kondisi ODGJ.

"Ini perlu peran kita bersama, kalau ada ditemukan, masyarakat bisa segera melaporkan ke pejabat setempat, RT, RW atau lurah. Ini awal (untuk menghindari kasus Raya di Sukabumi beberapa waktu lalu). Kalau ada, segera laporkan ke kami," tegasnya.

Menurut Samsul, dalam sebulan, Dinsos Mataram menangani sekitar 5-6 kasus warga yang terindikasi ODGJ.

"Nggak terlalu banyak kalau setiap bulan. Rata-rata 5-6 orang. Dengan tahap awal pemeriksaan di puskesmas, baru diarahkan ke RSJ. Tak hanya itu, kita juga pastikan ke teman-teman di puskesmas agar pengobatan obat (yang harus diminum mereka) harus rutin dihabiskan. Jangan sampai (obatnya) sudah habis seminggu lalu, takutnya kumat," ujarnya.

Samsul menjelaskan, ODGJ yang ditemukan tim Dinsos terdiri dari warga Kota Mataram maupun warga luar daerah.

"Yang sering kita temukan (ODGJ) di jalan ada warga Mataram dan ada juga warga luar (hampir rata)," bebernya.

Berdasarkan data Dinsos Mataram, terdapat 182 warga dengan kondisi ODGJ. Rata-rata berusia 20-50 tahun, dan mayoritas berjenis kelamin laki-laki.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Guru di Lampung yang Hendak Cekik Murid Ternyata ODGJ"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads