Suhu Danau Kawah Kelimutu di Ende Meningkat, Bau Belerang Menyengat

Suhu Danau Kawah Kelimutu di Ende Meningkat, Bau Belerang Menyengat

Yurgo Purab - detikBali
Selasa, 26 Agu 2025 22:35 WIB
Pengunjung berfoto di Danau Kelimutu, Gunung Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Minggu (2/6/2024). Gunung api jenis strato yang memiliki tiga danau kawah, yakni Kawah I (Tiwu Ata Polo), Kawah II (Tiwu Koofai Nuwamuri), dan Kawah III (Tiwu Ata Bupu) tersebut mengalami kenaikan status dari level I atau normal ke level II atau waspada pada tanggal 24 Mei 2024 karena adanya perubahan yang signifikan warna air danau kawah I maupun kenampakan dan sebaran belerang di permukaan air danau kawah II yang semakin intensif. ANTARA FOTO/Mega Tokan/sgd/foc.
Foto: Pengunjung berfoto di Danau Kelimutu, Gunung Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Minggu (2/6/2024). (ANTARA FOTO/mega tokan)
Flores Timur -

Suhu air danau kawah Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), meningkat, Selasa (26/8/2025). Bau belerang juga semakin menyengat. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid.

"Peningkatan suhu ini diikuti oleh bau belerang yang sangat menyengat dan kenampakan asap pada danau kawah II (Tiwu Koofai Nuwamuri)," kata Wafid, dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Selasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wafid mengatakan berdasarkan hasil pengukuran suhu dan pengamatan visual pada 26 Agustus 2025, Gunung Kelimutu menunjukkan peningkatan suhu yang signifikan dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya dari Kawah II (Tiwu Ko'ofai Nuwamuri). Yakni dari 25,3 derajat Celsius pada 18 Agustus 2025 menjadi 34,2 derajat Ceslsius. Sedangkan warna air danau tetap biru muda.

Wafid menerangkan Gunung Kelimutu memiliki tiga danau kawah. Yaitu Kawah 1 (Tiwu Ata Polo), Kawah 2 (Tiwu Koofai Nuwamuri), dan Kawah 3 (Tiwu Ata Bupu).

ADVERTISEMENT

Meskipun terjadi peningkatan suhu yang dikuti dengan bau solfatara yang menyengat, Wafid berujar, tidak ada perubahan kegempaan yang signifikan dari Gunung Kelimutu.

Wafid menyebut Gunung Kelimutu merupakan gunung api wisata dengan jumlah pengunjung cukup tinggi.

"Dengan mempertimbangkan semua data tersebut, masyarakat di sekitar Gunung Kelimutu dan para pengunjung diimbau untuk menggunakan masker karena bau belerang yang menyengat, dan tidak mendekati tepi kawah, terutama Kawah II untuk menghindari potensi terjadinya letusan freatik," imbuhnya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads