Siswi di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), berinisial CW, dilarikan ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setelah mengeluh sakit perut. Ia diduga mengalami keracunan setelah menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Dari malam muntah-muntah, pusing, dan mual. Kalau makan MBG di sekolah itu kemarin," kata CW ketika ditemui di Puskesmas Selong, Rabu (20/8/2025). CW masih lemah dan mendapatkan perawatan dari tenaga medis kala detikBali menemuinya di puskesmas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siswi kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Karya Adi Husada itu mengungkapkan menu MBG yang disajikan di sekolahnya pada Selasa (19/8/2025) berupa nasi putih, sayur kacang panjang, dan ayam goreng. CW mulai merasa mual dan pusing satu jam setelah mengonsumsi menu MBG. Padahal, ia tak mengidap penyakit maupun alergi pada makanan tertentu.
"Kemarin kan setelah makan MBG, setelah satu jam pulang. Sampai rumah merasa mual dan pusing, sakit perut," terang CW.
Menurut CW, teman kelasnya yang lain juga mengeluhkan hal yang sama. Hal itu diketahui CW melalui WhatsApp Group (WAG) kelasnya yang banyak melaporkan hal serupa.
"Teman-teman yang lain juga saya lihat di grup WA ada yang mengeluhkan hal yang sama. Mereka sakit perut sehingga banyak teman-teman tidak masuk sekolah," ucap CW.
Arif, Ahli Gizi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi untuk SMK Karya Adi Husada, mengungkapkan ada keterlambatan pengiriman menu MBG pada Selasa (19/8/2025).
"Pendistribusian yang terlalu lama, makanan sudah siap sekitar pukul 4 pagi dan diantar jam 12 siang," terang Arif.
Menurut Arif, kematangan dan gizi menu MBG sudah sesuai standar dan aman untuk dikonsumsi, mulai dari sayur maupun daging ayamnya.
"Akan kami lakukan evaluasi dan nanti akan kami cek juga dari suplayer ayam ini untuk memastikan tidak ada lagi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama," ujar Arif.
(hsa/hsa)