Antar Turis Snorkeling Berujung Tour Guide Tewas Tenggelam di Labuan Bajo

Antar Turis Snorkeling Berujung Tour Guide Tewas Tenggelam di Labuan Bajo

Ambrosius Ardin - detikBali
Kamis, 14 Agu 2025 06:30 WIB
Wisatawan mancanegara melakukan resusitasi jantung paru (RJP) terhadap tour guide bernama Alexander Hibur yang dikabarkan tenggelam saat snorkeling. (Istimewa)
Wisatawan mancanegara melakukan resusitasi jantung paru terhadap tour guide bernama Alexander Hibur yang tenggelam saat snorkeling di perairan Taka Makasar, Labuan Bajo. (Istimewa)
Manggarai Barat -

Nyawa Alexander Hibur tak tertolong setelah tenggelam di perairan Taka Makasar, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (13/8/2025) siang. Pemandu wisata atau tour guide itu sempat menolak memakai pelampung saat menemani turis snorkeling di perairan tersebut.

Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Manggarai Barat, Aloysius Suhartim Karya, mengungkapkan Alexander awalnya berangkat menggunakan kapal cepat MK Express 03 di perairan Taka Makasar. Sebelum kolaps, Alexander sempat berteriak minta tolong.

"Ia (Alexander) katakan 'please help me', lalu kolaps di air. Tak lama ia tenggelam dan ditarik oleh tamunya ke permukaan," ungkap Aloysius, Rabu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aloysius berujar menuturkan Alexander juga sempat memberi arahan terkait aktivitas snorkeling kepada wisatawan yang diantarnya. Nahas, beberapa saat kemudian, Alexander hanyut tenggelam.

Wisatawan yang berada di speedboot itu kemudian menolong Alexander dan mengevakuasi pemandu wisata itu ke sekoci. "Informasi dari lapangan, disampaikan bahwa yang bersangkutan didapati oleh salah satu wisatawan yang sedang snorkeling hanyut ke dalam air," ujar Aloysius.

ADVERTISEMENT

Tolak Pakai Pelampung

Kapten kapal, Stefanus Weong Nai, mengungkapkan speedboat yang membawa Alexander bersama turis yang didampinginya semula berangkat dari Pulau Komodo. Saat tiba di Taka Makasar, Alexander dan dua wisatawan yang diantarnya melakukan snorkeling.

Menurut Stefan, Alexander menolak tawaran kru kapal untuk memakai alat keselamatan snorkeling seperti baju pelampung (life jacket) dan pelampung cincin (ring buoy). Saat itu, cuaca di perairan tersebut berangin meski tak begitu kencang

"Kru dan saya sempat tawarkan ke guide untuk menggunakan alat keselamatan seperti life jacket dan ring buoy. Tapi korban bilang tidak usah," ungkap Stefan di Polres Manggarai Barat, Rabu malam.

Alexander dan turis yang dibawanya kemudian melakukan snorkeling. Berselang 15 menit, wisatawan yang dibawa Alexander melambaikan tangan minta tolong kepada kru kapal. Stefan bergegas membawa speedboat menuju lokasi Alexander tenggelam.

"Saya lihat dari dalam (kapal), saya langsung suruh ABK saya angkat jangkar terus kami menuju ke tempat kejadiannya," terang Stefan.

Sebelum speedboat tiba di lokasi, sebuah sekoci milik pinisi tiba lebih awal di lokasi kejadian untuk menolong Alexander. Sekoci tersebut lantas membawa Alexander ke pantai.

"Sampai di pantai kami melakukan pertolongan pertama seperti pompa jantungnya pakai oksigen, terus guide tadi tidak sadarkan diri," kata Stefan.

Berdasarkan video yang diperoleh detikBali, beberapa orang terlihat berusaha menolong Alexander di sekoci. Dua turis asing tampak secara bergantian melakukan pertolongan pertama dengan menekan-nekan dada Alexander.

Halaman 2 dari 2
(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads