300 Atlet Akan Ikuti Kejuaraan Kurash Asia Tenggara di Senggigi Lombok

300 Atlet Akan Ikuti Kejuaraan Kurash Asia Tenggara di Senggigi Lombok

Ahmad Viqi - detikBali
Rabu, 30 Jul 2025 16:03 WIB
Ketua Panitia KUSEA 2025 Vibrianti Savitri ditemui di Kota Mataram, Rabu (30/7/2025). (Ahmad Viqi/detikBali).
Foto: Ketua Panitia KUSEA 2025 Vibrianti Savitri ditemui di Kota Mataram, Rabu (30/7/2025). (Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi tuan rumah Kejuaraan Kurash Asia Tenggara (KUSEA) tahun 2025. Olahraga mirip gulat asal Uzbekistan ini akan digelar pada 28 Agustus hingga 1 September 2025 di Hotel Sheraton Senggigi, Lombok Barat.

Ketua Panitia KUSEA 2025 Vibrianti Savitri mengatakan kejuaraan ini akan diikuti oleh 300 atlet dari 7 negara Asia Tenggara. Ada Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Myanmar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sebenarnya ada 8 negara yang ikut. Kami masih menunggu satu negara yang belum konfirmasi ikut dalam turnamen ini," kata Vibrianti di Mataram, Rabu (30/72025)

Menurut Vibrianti, pertandingan kurash akan terbagi dalam dua kategori. Ada kategori indoor dan beach kurash (outdoor). Masing-masing terbagi dalam 27 kelas pertandingan.

ADVERTISEMENT

"Jadi total akan ada 54 pertandingan selama lima hari ke depan," jelasnya.

Dalam kejuaraan ini, Indonesia menurunkan 98 atlet, termasuk 15 atlet asal NTB dari berbagai kategori umur. Mulai dari kadet, junior, senior, hingga veteran. Seluruh atlet, Vibrianti berujar, sudah memiliki pengalaman bertanding di kancah internasional.

"Kami yakin Indonesia akan banyak sumbang medali," ujarnya.

Vibrianti mengatakan keputusan NTB sebagai tuan rumah didasarkan pada kesiapan infrastruktur dan potensi pariwisata. Menurut dia, NTB memiliki potensi pariwisata yang luar biasa yang tidak dimiliki daerah lain.

"Saya yakin para atlet dan ofisial tak hanya bertanding, tapi juga akan menikmati keindahan alam di NTB," ungkapnya.

Vibrianti mengungkapkan ajang KUSEA telah dilaporkan kepada Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, Dinas Pemuda dan Olahraga, serta Dinas Pariwisata NTB. Turnamen ini sekaligus untuk mendorong NTB menjadi kawasan sport tourism dan promosi destinasi pariwisata unggulan.

"Mereka (atlet) yang datang tidak hanya bertanding, tapi juga menikmati wisata alam yang ada di NTB ini, karena kita punya banyak sekali wisata alam yang harus diperkenalkan," urainya.

Menurut Vibrianti, meski tergolong olahraga baru di Indonesia, kurash banyak menorehkan prestasi membanggakan. Sebelumnya, tim Indonesia sukses meraih dua medali perunggu tingkat dunia untuk kategori putri, dan satu perak untuk kategori veteran.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads