140 Siswa Keracunan Seusai Santap Makan Bergizi Gratis, 8 Masih Dirawat

Kupang

140 Siswa Keracunan Seusai Santap Makan Bergizi Gratis, 8 Masih Dirawat

Simon Selly - detikBali
Rabu, 23 Jul 2025 13:10 WIB
Suasana siswa SMP 8 Kupang diduga keracunan MBG dirawat di IGD RSUD S.K Lerik, Kota Kupang, NTT, Selasa (22/7/2025). (Simon Selly/detikBali)
Suasana siswa SMP 8 Kupang diduga keracunan MBG dirawat di IGD RSUD S.K Lerik, Kota Kupang, NTT, Selasa (22/7/2025). (Simon Selly/detikBali)
Kupang -

Sebagian besar siswa yang mengalami keracunan setelah menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) dinyatakan sehat. Hingga kini, delapan dari 140 siswa yang diduga keracunan masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SK Lerik, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Sejauh ini sudah sehat dan sebagian besar sudah pulang sejak kemarin dan tersisa 8 orang tunggu pemulihan kalau sudah baik maka kita pulangkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Retnowati, Rabu (23/7/2025).

Retnowati belum mengetahui diagnosis dokter terhadap seratusan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Kota Kupang itu. Ia masih menunggu informasi dari pihak rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum ada laporan (terkait diagnosis). Hanya, mereka itu banyak nyeri pada perut. Kami fokus dalam penanganan dan menyelamatkan pasien," imbuhnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, dia berujar, menanggung biaya perawatan seratusan siswa SMPN 8 Kota Kupang yang keracunan itu. Biaya yang ditanggung termasuk untuk obat dan pelayanan di RSUD Lerik.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, sejumlah siswa kelas VII hingga IX di SMPN 8 Kota Kupang keracunan seusai menyantap menu MBG, Selasa (22/7). Adapun, menu MGB yang dikonsumsi para siswa itu antara lain sayur, daging, dan nasi. Akibat keracunan masal itu, SMPN 8 Kota Kupang akhirnya diliburkan untuk sementara waktu.

detikBali telah mencoba mengonfirmasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kelapa Lima, Kota Kupang, terkait peristiwa keracunan para siswa itu. Namun, SPPG yang menyiapkan menu makanan gratis itu belum memberi pernyataan hingga berita ini tayang.




(iws/iws)

Hide Ads