Dua gunung di Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus pagi ini. Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur dan Gunung Ile Lewotolok di Lembata terpantau mengalami erupsi. Warga di sekitar lereng diimbau tetap waspada.
Gunung Ile Lewotolok tercatat meletus sebanyak 36 kali sejak pukul 00.00-06.00 Wita dengan amplitudo 13,3-40 milimeter dan durasi 30-33 detik. Kolom abu teramati setinggi 100-300 meter dengan asap berwarna putih hingga kelabu. Selain letusan, terpantau juga embusan sebanyak 31 kali dengan amplitudo 3,1-9 milimeter dan durasi 28-35 detik.
![]() |
"Masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung atau pendaki, atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok, juga mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari sektor Timur Laut Gunung Ile Lewotolok," demikian peringatan petugas Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian, dalam keterangan resmi yang diterima detikBali, Selasa (8/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stanislaus mengingatkan warga agar tidak panik jika mendengar suara gemuruh atau dentuman dari kawah.
"Suara dentuman keras dapat mengakibatkan getaran yang kuat pada beberapa bagian bangunan terutama jendela kaca dan pintu," imbuhnya.
Gunung Lewotobi Laki-laki Semburkan Abu 4.000 Meter
Sementara itu, Gunung Lewotobi Laki-laki meletus pada pukul 05.53 Wita. Gunung ini memuntahkan kolom abu setinggi kurang lebih 4.000 meter di atas puncak. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat dan barat laut.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14,8 milimeter dan durasi kurang lebih 3 menit 11 detik," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere.
Emanuel menyebut saat erupsi terdengar suara gemuruh lemah di pos pengamatan. Ia mengingatkan warga dan wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius 6 kilometer, serta radius sektoral Barat Daya-Timur Laut sejauh 7 kilometer dari pusat erupsi.
"Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Nawakote," imbuhnya.
Emanuel juga mengingatkan warga yang terdampak hujan abu untuk selalu memakai masker atau penutup hidung-mulut.
"Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung," tandasnya.
Saat ini Gunung Ile Lewotolok berstatus Level III (Siaga) dan Gunung Lewotobi Laki-laki berstatus Level IV (Awas). Kedua gunung ini berdekatan dan letusannya mengganggu aktivitas warga serta fasilitas umum, termasuk penerbangan dan arus transportasi jalur darat Larantuka-Maumere.
(dpw/dpw)