Viral Pendaki Putar Musik Kencang di Bukit Anak Dara, Pengelola: Tak Beretika!

Viral Pendaki Putar Musik Kencang di Bukit Anak Dara, Pengelola: Tak Beretika!

Sanusi Ardi W - detikBali
Selasa, 01 Jul 2025 20:44 WIB
Suasana pendakian Bukit Anak Dara, Sembalun, Lombok Timur.
Ilustrasi - Suasana pendakian Bukit Anak Dara, Sembalun, Lombok Timur. (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Lombok Timur -

Video pendakian sejumlah wisatawan di Gunung Anak Dara, Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), viral di media sosial. Musababnya, para pendaki itu memutar musik dengan kencang menggunakan pengeras suara sembari berjoget.

Sejumlah warganet mengecam aksi para pendaki seperti tampak dalam video yang diunggah oleh akun Tik Tok @FahmiAzim tersebut. Belum diketahui secara pasti kapan video itu direkam.

"POV pendaki SDM rendah. Kalau mau ribut di bawah aja bang, di sini orang pada nyari ketenangan (orang-orang salah server)," tulis akun TikTok dalam unggahan video yang berdurasi 23 detik tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Pengelola Gunung Anak Dara, Handanil, belum menerima laporan dari pengunjung yang melakukan pendakian ke puncak setinggi 1.923 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut. Meski begitu, ia menegaskan para pendaki dilarang untuk membawa pengeras suara saat mendaki Gunung Anak Dara.

Tangkapan layar video TikTok sejumlah wisatawan memutar musik kencang saat mendaki Bukit Anak Dara, Sembalun, Lombok Timur.Tangkapan layar video TikTok sejumlah wisatawan memutar musik kencang saat mendaki Bukit Anak Dara, Sembalun, Lombok Timur.

"Saya sudah menyuruh admin untuk menanyakan hal ini kepada pemilik video yang mengunggah pertama kali yang saya suruh belum dapat kabar pasti," ujar Handanil saat dikonfirmasi detikBali, Selasa (1/7/2025) sore.

ADVERTISEMENT

"Kami biasanya suruh klarifikasi kemudian meminta maaf dan atau bisa saja kami blacklist untuk mendaki lagi. Sepertinya ini murni bukan kekhilafan, tapi sengaja dan sama sekali tidak beretika," imbuhnya.

Handanil menjelaskan larangan membawa pengeras suara ke puncak Anak Dara dan bukit-bukit lainnya di Sembalun sudah diterapkan sejak lama. Meski begitu, dia mengakui masih ada saja pendaki yang melanggar.

"Kami sita alat pengeras suara seperti speaker musik, kemudian gitar juga kami sita," ujar Handanil.

Pengelola kawasan, Handanil berujar, sudah memasang papan informasi terkait larangan membawa pengeras suara ke puncak Anak Dara. Menurutnya, kegiatan mendaki seharusnya tidak mengganggu kenyamanan pendaki lainnya.

"Gunung itu bukan kafe atau diskotek tempat dugem," pungkasnya.




(iws/hsa)

Hide Ads