Erupsi Lewotobi Laki-laki Terus Berlangsung, Langit Gelap

Erupsi Lewotobi Laki-laki Terus Berlangsung, Langit Gelap

Yurgo Purab - detikBali
Minggu, 18 Mei 2025 13:12 WIB
Kolom abu tebal yang muncul dari letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, siang ini, Minggu (18/5/2025).
Foto: Kolom abu tebal yang muncul dari letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, siang ini, Minggu (18/5/2025). (dok. PVMBG)
Flores Timur -

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggar Timur (NTT), terus mengalami erupsi siang ini, Minggu (18/5/2025). Erupsi yang terjadi pada pukul 13.40 Wita memuntahkan kolom abu setinggi 4 kilometer (km) di atas puncak atau 5.584 meter di atas permukaan laut.

Sejulah rekaman video memperlihatkan beberapa lokasi di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki tampak gelap saat terjadi erupsi. Herlina Bone, warga Kelurahan Sarotari, Flores Timur, mengungkapkan cuaca siang ini nampak seperti berkabut saat gunung meletus.

"Langit agak suram-suram meski matahari panas siang ini," kata Herlina kepada detikBali, Minggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, Herman Yosef S Mboro mengungkapkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara, timur laut, dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara ini 3 menit 31 detik.

"Erupsi masih berlangsung disertai suara gemuruh kuat," ujar Herman dalam siaran pers yang diterima detikBali.

ADVERTISEMENT

Sekitar satu jam sebelumnya, gunung berstatus level III Siaga ini juga meletus dengan tinggi kolom abu lebih rendah, yakni 3 km)di atas puncak atau 4.584 meter di atas permukaan laut.

Herman mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki agar tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi. Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi banjir lahar jika terjadi hujan.

"Terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote," imbuhnya.

Herman berharap masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki, memakai masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads