Pria bernama Marfen Delachrus Tauk (18) tewas tenggelam saat hendak memindahkan perahu di Pelabuhan Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peristiwa itu terjadi pada Selasa (12/2/2025) sekitar pukul 14.30 Wita.
"Diduga korban kelelahan saat berenang karena saat itu gelombang laut cukup tinggi," ujar Kapolsek Kupang Barat, Iptu Syamsudin Noor, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/2/2025).
Syamsudin menuturkan kejadian berawal saat Marfen bersama dua rekannya, Efran Yakob Lekmau (19) dan Heppy Proditus Djabi (30), berangkat dari rumah mereka di Desa Bolok untuk memindahkan perahu di Pelabuhan Bolok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiba di sana, Efran dan Heppy langsung berenang. Sedangkan Marfen masih penuh keraguan lantaran kondisi gelombang laut cukup tinggi disertai angin kencang. Namun, setelah beberapa menit kemudian, Marfen akhirnya ikut berenang bersama kedua sahabatnya itu.
Berselang sekitar 15 menit kemudian, Marfen kelelahan saat berenang. Efran dan Heppy lantas berupaya memegang tangannya. Mereka sempat meminta bantuan seorang nelayan, Harun Hermanus Obisuru (49), untuk mengevakuasi Marfen.
Sebelum perahu milik Harun tiba, gelombang tinggi menghantam Marfen, Heppy, dan Efran. Seketika, Marfen langsung tenggelam dan menghilang.
Kedua rekannya langsung melakukan pencarian dan menemukan Marfen dalam posisi terapung sekitar 10 meter dari Pelabuhan Bolok. Saat dicek, Marfen sudah tidak sadarkan diri. Mereka kemudian mengevakuasi Marfen ke darat.
Warga setempat, Imelda Putri Obisuru (26), berupaya memberikan pertolongan pertama dengan memompa dada Marfen hingga mengeluarkan busa dari hidungnya. Namun, Marfen tak kunjung sadar.
Selanjutnya, keluarga langsung membawa Marfen ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Ben Mboi Kupang untuk mendapatkan penanganan medis. Namun, Marfen tak tertolong dan dinyatakan meninggal.
"Saat ini jenazahnya sudah disemayamkan di rumahnya di RT 01, RW 01, Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat," tutur Syamsudin.
(hsa/hsa)