.webp)
Universitas Mataram (Unram) akan menerima sebanyak 6.800 mahasiswa baru (maba) pada 2025. Daya tampung ini untuk kategori D3 dan S1.
"Penerimaan masuk dibagi ke dalam 2 bagian untuk nasional, yakni Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Sementara untuk lokalnya ada jalur mandiri," kata Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unram Dwi Suswanto pada detikBali saat ditemui di kantornya, Selasa (14/1/2025).
Dwi menjelaskan, tahun ini Unram menyiapkan sekitar 40 program studi (prodi) untuk kategori S1. Sedangkan, D3 terdiri dari empat program studi (prodi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daya tampung Unram tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya. Alasannya karena Unram harus menyesuaikan sarana prasarana dengan rasio dosen.
Berdasarkan laman resmi Unram, berikut jadwal pendaftaran seleksi mahasiswa baru:
Jalur SNBP
• Registrasi akun SNPMB sekolah dan pengisian PDSS oleh sekolah dari 6-31 Januari 2025.
• Registrasi akun SNPMB siswa dari 13 Januari sampai 18 Februari 2025.
• Pendaftaran SNBP dilakukan mulai dari 4-18 Februari 2025.
• Pengumuman hasil SNBP dilakukan pada 18 Maret 2025.
• Masa unduh kartu peserta SNBP mulai dari 4 Februari hingga 30 April 2025.
Jalur SNBT
Peserta jalur SNBT wajib mengikuti ujian tulis berbasis komputer (UTBK) yang hasilnya menjadi dasar seleksi SNBT. Tahapan penerimaan melalui SNBT dimulai dari:
• Registrasi akun siswa dari 13 Januari hingga 27 Maret 2025.
• Pendaftaran UTBK-SNBT dimulai dari 11-27 Maret 2025.
• Pelaksanaan UTBK dimulai pada 23 April hingga 3 Mei 2025.
• Pengumuman hasil SNBT dilakukan pada 28 Mei 2025.
• Masa unduh sertifikat UTBK dari 3 Juni hingga 31 Juli 2025.
"Untuk sekarang, lagi masa pengisian PDSS oleh sekolah," jelasnya.
Dwi menuturkan, ada tingkatan persaingan dalam pendaftaran mahasiswa baru di Unram, yang terbagi ke dalam studi eksakta dan studi noneksak. Untuk studi eksakta yang paling diminati yakni Teknik Informatika, Kedokteran, dan Farmasi.
"Sedangkan untuk studi noneksak, ada Akuntansi, Ilmu Komunikasi, dan PGSD. Itu 3 teratas, karena peminatnya tinggi, tapi daya tampung terbatas. Sehingga persaingannya cukup ketat," tandasnya.
(nor/nor)
