Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Herybertus G.L. Nabit mengimbau masyarakat yang berada dalam radius 5 kilometer (km) dari kawah Gunung Anak Ranakah untuk waspada terhadap potensi ancaman bahaya dari aktivitas gunung tersebut. Imbauan itu menyusul status Gunung Anak Ranakah di Manggarai yang naik dari level I (normal) menjadi level II (waspada) pada 3 Desember 2024.
"Masyarakat waspada terhadap semua kemungkinan situasi yang terjadi. Terlebih masyarakat yang berada pada radius 3 km dari kawah Gunung Anak Ranakah (kawasan rawan bencana II) dan radius 5 km dari kawah Gunung Anak Ranakah (kawasan rawan bencana I)," kata Hery dalam siaran pers, Rabu (4/12/2024).
Hery meminta masyarakat, wisatawan, hingga pendaki untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah aktif gunung berapi tersebut. Masyarakat juga diminta tetap tenang dan jangan panik, serta tidak mudah percaya hoax.
"Pastikan sumber informasi resmi dari sumber terpercaya," tegas Hery.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai akan berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan stakeholder kebencanaan seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) TNI, Polri, dan lainnya dalam mengantisipasi dan menghadapi risiko bencana
Sebelumnya, status Gunung Anak Ranakah naik menjadi level 2. Status waspada itu berlaku mulai 3 Desember 2024.
"Berdasarkan data pengamatan visual dan instrumental hingga tanggal 2 Desember 2024 serta dengan mempertimbangkan potensi ancaman bahaya, maka tingkat aktivitas gunung Anak Ranakah dinaikkan dari level I (normal) menjadi level II (waspada) terhitung tanggal 3 Desember 2024," tulis Kepala Badan Geologi KESDM Muhammad Wafid A.N, dalam keterangannya, Selasa (3/12/2024) malam.
Simak Video "Mengenal Ikan Lure Basah dari Lautan Desa Pasir Panjang, Nusa Tenggara Timur"
(nor/nor)