Ditjen Kirim Petugas Seusai Pelayanan Imigrasi Bandara Komodo Dikeluhkan Turis

Ditjen Kirim Petugas Seusai Pelayanan Imigrasi Bandara Komodo Dikeluhkan Turis

Ambrosius Ardin - detikBali
Jumat, 06 Sep 2024 07:35 WIB
Pemeriksaan keimigrasian di Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (5/9/2024) (Dok. Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo)
Pemeriksaan keimigrasian di Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (5/9/2024) (Dok. Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo)
Manggarai Barat -

Direktorat Jenderal Imigrasi turun tangan terkait pelayanan pemeriksaan keimigrasian di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Layanan pemeriksaan keimigrasian di bandara tersebut dikeluhkan turis mancanegara lantaran prosesnya lama hingga mereka berdiri berjam-jam.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo Jaya Mahendra mengatakan proses pemeriksaan keimigrasian kepada penumpang dari luar negeri di Bandara Komodo kini menjadi lebih cepat. Ditjen Imigrasi, dia berujar, telah mengirim petugas untuk membenahi jaringan data pada sistem pemeriksaan keimigrasian di bandara tersebut.

"Dalam waktu kurang dari satu jam, Imigrasi berhasil melayani sebanyak 157 penumpang yang tiba dari Malaysia," kata Mahendra, Kamis (5/9/2024) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo pertama kali melakukan pemeriksaan keimigrasian terhadap penumpang penerbangan internasional perdana di Bandara Komodo pada Selasa (3/9/2024). Saat itu, pemeriksaan keimigrasian terhadap 164 penumpang menghabiskan waktu dua jam lebih hingga dikeluhkan oleh para turis dari Malaysia.

"Ini merupakan hasil dari evaluasi mendalam yang dilakukan setelah sebelumnya mengalami kendala dalam proses pemeriksaan keimigrasian perdana di Bandar Udara Internasional Komodo pada 3 September 2024. Sebelumnya penumpang merasa lelah karena antrean yang cukup lama," ujar Mahendra.

Mahendra menjelaskan petugas dari Ditjen Keimigrasian telah menambah bandwidth (jumlah maksimum data yang dapat dikirimkan melalui suatu jaringan dalam jangka waktu tertentu) pada sistem pemeriksaan keimigrasian di Bandara Komodo. Petugas Ditjen Imigrasi, dia berujar, juga telah mengganti kabel jaringan data.

Selain ini, pembenahan juga dilakukan dengan cara memisahkan penumpang warga negara asing (WNA) dengan warga negara Indonesia (WNI). Saat pemeriksaan keimigrasian di Bandara Komodo, WNA dan WNI memiliki jalur antrean masing-masing. Sebelumnya, WNA dan WNI menumpuk dalam satu jalur antrean pemeriksaan keimigrasian.

Mahendra berharap pelayanan keimigrasian di Bandara Komodo menjadi lebih baik. "Serta memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi para pelancong internasional yang memasuki Labuan Bajo," imbuhnya.

Sebelumnya, wisatawan asal Malaysia mengeluhkan pelayanan imigrasi di Bandara internasional Komodo, Selasa. Mereka yang terbang langsung pertama kali dari Malaysia itu mengaku kelelahan menunggu dua jam untuk pemeriksaan imigrasi.

Hal itu diungkapkan oleh Adi, pemandu wisata dari Eko Flores Tour yang datang ke Bandara Komodo untuk menjemput turis asal Malaysia tersebut. Adi mengatakan wisatawan tersebut kecewa dengan pelayanan imigrasi.

Bahkan, wisatawan Malaysia itu mengeluh dengan ungkapan 'kami sudah nyawa-nyawa ikan'. "Nyawa-nyawa ikan, bahasa Malaysia artinya terlalu letih, terlalu capek menunggu, tidak bergerak. Bahasa Indonesianya macet di imigrasinya," tutur Adi, Selasa.




(iws/iws)

Hide Ads