Pengamat Ungkap Alasan Elektabilitas Cagub NTT Simon Kamlasi Melejit

Pengamat Ungkap Alasan Elektabilitas Cagub NTT Simon Kamlasi Melejit

Alfi Kholisdinuka - detikBali
Kamis, 01 Agu 2024 10:56 WIB
Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Brigjen TNI Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu (SIAGA)
Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu (SIAGA) siap berlaga di Pilgub NTT (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta -

Elektabilitas pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Brigjen TNI Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu (SIAGA), terus meningkat jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Melejitnya elektabilitas pasangan SIAGA ini, menurut pengamat politik dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Jimmy Nami dipengaruhi oleh kepastian dukungan dari Partai NasDem dan juga kepercayaan masyarakat NTT.

Hal itu sebagaimana yang terlihat dari hasil survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) yang dilaksanakan pada 12 hingga 19 Juli 2024. Berdasarkan hasil survei tersebut, SIAGA menempati posisi kedua dengan persentase 22,7.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, kata dia, dalam survei sebelumnya, sebagaimana dirilis Charta Politika, elektabilitas paket SIAGA hanya 2 persen. Kenaikan elektabilitas ini tidak terlepas dari pasangan calon yang akan mendampinginya di Pilkada 2024.

"Ini turut berkontribusi dan mengkonsolidasi peta akar rumput dan grouping parpol ke depannya," kata Jimmy dalam keterangan tertulis, Kamis (1/8/2024).

Jimmy menilai pasangan SIAGA, akan memiliki aksentuasi politik yang kuat dan juga turut berkontribusi terhadap tren kenaikan suara. Apalagi, lanjut Jimmy, pada pemilihan gubernur (pilgub) NTT ini posisi calon wakil akan sangat menentukan dan strategis.

"Karena apa? Karena, SPK (Simon Petrus Kamlasi), Ansy Lema, dan Melki Laka Lena sebagai calon gubernur masyarakat sudah tahu aktivitas publiknya," kata Jimny.

Sementara, menurut Jimmy, saat ini masyarakat sedang menunggu siapa yang akan menjadi wakilnya.

"Hanya SPK satu-satunya yang sudah punya calon wakil sehingga sudah terbaca aktivitas publik dari wakilnya tersebut," terang Jimmy.

Jimmy menambahkan calon wakil gubernur yang akan berkontestasi di Pilkada 2024, harus sosok yang bisa memberikan profit elektoral bagi pasangan atau paketnya masing-masing. Profil elektoral ini tentu ditunjang oleh banyak indikator.

Pertama, kata Jimmy, peta elektoral di NTT yang masih sangat dipengaruhi oleh geopolitik, seperti unsur kedaerahan, kultural dan lainnya.
"Kalau mengharapkan potensi kemenangan yang tinggi, harus bisa memahami konteks masyarakat NTT dengan lebih baik," pungkasnya.

(akd/akd)

Hide Ads