DISCLAIMER: Informasi berikut tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.
Mahasiswa berinisial RPS (24) asal Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditemukan tewas gantung diri di dalam kamar kosnya, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Jumat (21/6/2024) siang.
Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama mengatakan korban ditemukan pertama kali oleh saksi berinisial NTR, perempuan asal Dompu, NTB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban ini sempat pergi menyelesaikan tugas kampus dan tiba di kos pukul 10.00 Wita," ungkap Yogi.
NTR yang datang ke kos-kosan RPS masuk ke dalam kamar untuk menemui RPS. Saat itu, Yogi melanjutkan, NTR melihat baju dan handphone korban berada di atas kasur. Dia lantas masuk dan memeriksa ke kamar mandi. NTR pun terkejut melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di beton bekas cor-coran.
"Saksi lalu menghubungi teman korban MJ dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian," beber Yogi.
Sebelum ditemukan gantung diri, RPS mengerjakan tugasnya di rumah temannya di wilayah Kota Mataram pada Kamis (20/6/2024). Keesokan harinya, Jumat pagi, RPS baru pulang ke kos-kosan.
"Pintu kamar kosannya tidak terkunci hanya terganjal oleh lemari dari dalam," ujar Yogi.
Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi. Jenazah RPS juga sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sejauh ini, polisi belum bisa memastikan motif RPS melakukan gantung diri.
"Untuk sementara masih kami dalami apa yang menyebabkan korban melakukan gantung diri," pungkas Yogi.
(hsa/hsa)