Alasan PT Flobamor menaikkan tarif karena besarnya biaya upah yang ditanggung perusahaan tersebut. Pelaku pariwisata saat itu meminta PT Flobamor membenahi fasilitas dan SDM naturalist guide terlebih dahulu baru menetapkan tarif baru. Kalaupun nanti tarif harus naik setelah pembenahan itu, kenaikannya pun tidak boleh signifikan.
"Kami ambil tengah jangan signifikan kenaikannya tetapi yang baik untuk mereka, untuk tamu dan kami juga. Karena kami tidak bisa menjual kalau signifikan sekali kenaikan itu, karena kita mengingat juga tidak balance antara service mereka di dalam dengan harga yang mereka terapkan. Ok silahkan naik tapi apakah fasilitas yang disediakan di dalam sudah maksimal sesuai harapan, kan tidak. Banyak yang rusak, dermaga rusak, pelayanan di sana juga belum maksimal, jadi itu alasannya," tegas Getrudis.
Ia mengungkapkan sejumlah pelaku wisata yang membawa wisatawan ke Taman Nasional Komodo sempat terlibat keributan dengan petugas PT Flobamor yang memungut tarif baru tersebut. Pihaknya menilai PT Flobamor melakukan pungutan liar (pungli) karena memungut jasa naturalist guide tanpa ada kesepakatan dengan pelaku pariwisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa teman yang sudah membawa tamu ke sana sedikit ribut karena memang belum menerima. Secara asosiasi ke dalam kami tetap berdiskusi untuk tidak langsung harus menerima apa yang sudah mereka sepakati. Bagi kami pelaku wisata belum menerima. Kita menganggap itu pungli karena belum ada kesepakatan," tegas dia.
Seorang pemandu wisata (tour guide) di Labuan Bajo Roberto San mengaku tamu yang dibawanya ke Loh Liang Pulau Komoro dipungut tarif baru oleh PT Flobamor. Dia sudah tiga kali dipungut tarif baru tersebut untuk tamu yang dibawanya. Tadi Rober membayar Rp200 ribu untuk lima tamu yang melakukan trekking di lintasan pendek (Short Tracking) di Pulau Komodo.
"Tarif dari Rp 120 ribu per 1-5 tamu, kini dibagi dalam tiga durasi trekking. Short trekking Rp 200 ribu, Medium Trekking Rp 250 ribu dan Long Trekking Rp300 ribu," ungkap Rober, Sabtu (9/3/2024).
Ia mengaku tamu yang dibawanya tidak protes keras. Namun ada tamu yang mempertanyakan kenaikan tarif jasa naturalist guide tersebut. "Untuk sementara belum ada komplain besar-besaran. Hanya ada tamu yang tanya kenapa ada kenaikan," tandas Rober.
Direktur Operasional PT Flobamor Abner Runpah tak menanggapi permintaan konfirmasi baik melalui pesan WhatsApp maupun panggilan telpon ke nomor telpon selulernya.
Diketahui kegaduhan akibat kenaikan tarif oleh PT Flobamor di Taman Nasional Komodo tidak hanya terkait tarif naturalist guide. Pada pertengahan 2022, terjadi juga kegaduhan akibat keputusan PT Flobamor yang menetapkan tarif masuk ke Taman Nasional Komodo sebesar Rp 3,75 juta. Gelombang protes terus bermunculan ketika itu. Tarif masuk itu pada akhirnya batal diterapkan.
Simak Video "Video: Biadab! ART di Batam Dianiaya-Disuruh Makan Kotoran Binatang"
[Gambas:Video 20detik]
(hsa/hsa)