"Setelah capres-cawapres kita dilantik 20 Oktober 2024, PPS akan mulai dibahas hingga disahkan," kata Fahri saat menghadiri deklarasi dukungan relawan Gemoy Milenial Prabowo-Gibran (Gembira) di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (8/2/2024).
Fahri mengungkapkan warga Sumbawa, termasuk dirinya, telah lama menginginkan agar Provinsi Pulau Sumbawa segera terbentuk. Selama ini, Pulau Sumbawa secara administratif masuk ke dalam Provinsi NTB.
"23 tahun saya memperjuangkan agar PPS ini terbentuk. Untuk itu, rekomendasi yang tertulis akan saya disampaikan ke Pak Prabowo-Gibran," imbuh Fahri.
Fahri lantas mengajak seluruh warga Bima untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 14 Februari mendatang. Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu optimistis Prabowo-Gibran menang satu putaran.
Untuk diketahui, wacana pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa telah muncul sejak lama. Berdasarkan arsip pemberitaan detikcom, wacana tersebut mengemuka ketika ribuan warga dari lima kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa menggelar kongres rakyat pada 2011. Ketika itu, mereka mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menyetujui usulan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa.
Adapun, kongres rakyat tersebut berlangsung di Lapangan Karato, Sumbawa Besar, NTB, pada 27 Februari 2011. Sejumlah anggota DPR dan DPD asal NTB serta seluruh bupati dan wali kota se-Pulau Sumbawa hadir. Namun, tak satu pun pejabat Provinsi NTB yang hadir, termasuk Gubernur M Zainul Majdi.
Soroti Konsep Pembangunan Jawa Sentris
Ketua Relawan Gembira Bima Hajairin mengungkapkan sebanyak 500 hadir dalam deklarasi dukungan untuk Prabowo-Gibran. Menurutnya, ratusan anak muda di Bima menginginkan konsep pembangunan yang tidak Jawa sentris.
"Yang paling utama adalah, Pak Prabowo dan Mas Gibran punya konsep pembangunan yang merata dan tidak Jawa sentris (terpusat)," kata Hajairin.
Hajairin menjelaskan anak muda di Bima mendukung konsep hilirisasi yang ditawarkan Prabowo-Gibran. Ia pun optimistis Provinsi Pulau Sumbawa akan terwujud jika capres-cawapres nomor urut 02 itu menang.
Hajairin menargetkan Prabowo-Gibran bisa meraup suara 57- 60 persen di Bima. Menurutnya, target tersebut cukup realistis mengingat Prabowo selalu menang dalam dua pilpres sebelumnya. "Ditambah dengan Mas Gibran ini, kami optimistis suara kemenangan bisa di atas itu," pungkasnya.
(iws/hsa)