.webp)
Identitas mayat yang ditemukan di perairan Pulau Kambing, Teluk Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terungkap. Korban diketahui bernama Muhammad Akbar (21), warga Desa Ndano, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima.
Kepala Desa Ndano, Muhammad Sidik, mengatakan Akbar tercatat sebagai salah satu warga di sana. Sebelum ditemukan meninggal, korban sempat dilaporkan hilang oleh keluarga selama beberapa hari.
"Sudah terkonfirmasi dan dipastikan oleh pihak keluarga, korban adalah warga kami," kata Sidik dihubungi detikBali, Sabtu (6/1/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian Sidik belum mengetahui penyebab korban meninggal hingga jasadnya ditemukan mengapung di laut. Selain itu, informasi yang didapatkannya, korban dibawa ke RSUD Bima hanya untuk dievakuasi, tidak dilakukan autopsi.
"Informasi penyebab meninggalnya korban belum saya tahu. Di RSUD Bima tadi hanya dievakuasi tidak dilakukan otopsi," ujarnya.
Sidik mengungkapkan korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Rupe, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima. Di sana adalah tempat asal dan domisili orang tuanya.
"Dimakamkan hari ini, di tempat asal orang tuanya di Desa Rupe. Korban ini lahir dan warga Desa Ndano, ikut salah satu orang tuanya yang sudah lama menjadi guru hingga Kepala Sekolah (Kepsek) di Inpres Tololara Ndano," ujarnya.
"Korban ini santri. Alumni pondok pesantren di Kota Bima. Pernah juga ikut tes calon tentara," pungkasnya.
Sebelumnya, warga dihebohkan dengan penemuan mayat tanpa identitas di perairan Pulau Kambing, tadi pagi. Mayat itu langsung dievakuasi ke RSUD Bima untuk diidentifikasi.
"Iya, mayat laki-laki tanpa identitas," kata Koordinator SAR Pos Bima Aryansah Susilo dikonfirmasi detikBali, Sabtu.
(dpw/dpw)
