Kebakaran hebat yang melanda kawasan padat penduduk di Desa Monta Baru, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menghanguskan 13 rumah. Total kerugian akibat peristiwa tersebut diperkirakan mencapai Rp 1,8 miliar.
Tercatat, delapan rumah rata dengan tanah, tiga rusak parah, dan dua rumah rusak ringan. Kebanyakan rumah juga menyimpan bawang merah yang merupakan hasil pertanian desa tersebut.
"Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu, namun atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian sekitar Rp 1,8 miliar," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaupaten Bima Isyrah, Minggu (15/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isyrah mengungkapkan kebakaran yang terjadi di tengah cuaca panas itu diduga disebabkan oleh korsleting arus listrik pada salah satu rumah warga. Api lalu menjalar ke rumah lain dan membesar.
"Sumber api berawal dari arus pendek listrik, dari rumah warga Syahbudin. Salah seorang warga yang melihat ada asap yang keluar dari rumah korban dan tiba-tiba warga berteriak memanggil tetangga sambil berlari ada kebakaran," jelas Isyrah.
Sementara itu, para korban kebakaran telah diberikan bantuan tanggap darurat. BPBD juga sudah membangun tenda. Para korban mendapatkan pelayanan kesehatan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima.
"Tadi malam BPBD dan Dinas Sosial Bima sudah mendirikan dua tenda serta membawa bantuan tanggap darurat. DLH juga mengerahkan dua mobil sampah pagi ini untuk pembersihan puing-puing dan pelayanan kesehatan dari Dikes," tandas Isyrah.
(hsa/hsa)