.webp)
Warga yang sengaja membakar lahan di bukit Rangkap II, Desa Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Tanum alias Inah meminta maaf. Permohonan maaf tersebut disampaikan melalui Kepala Dusun Rangkap II, Lalu Adnan.
"Dia (Tanum) sudah meminta maaf melalui pemerintah dusun," kata Adnan, Selasa (10/10/2023).
Adnan menjelaskan Tanum tidak tahu bakal ada MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 13-15 Oktober 2023. Apalagi, Tanum sudah lama menggarap lahan di Bukit Rangkap II yang berjarak 500 meter dari Sirkuit Mandalika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya Tanum, warga setempat lainnya juga menggarap lahan seluas 25 ribu meter persegi selama puluhan tahun atau sebelum Sirkuit Mandalika dibangun. "Jadi itu bukan pembakaran hutan tapi pembakaran semak belukar di ladang lokasi di mana warga biasa menanam jagung," ungkap Adnan.
Menurut Adnan, warga Bukit Rangkap II tidak menanam saat musim kemarau seperti saat ini. Mereka biasa membakar ranting dan semak belukar sebagai persiapan untuk menanam jagung saat musim hujan mendatang.
"Tidak ada niat yang lain atau niat yang aneh seperti untuk mengganggu kenyamanan event MotoGP. Ini (pembakaran semak) murni karena warga kami tidak tahu," tutur Adnan.
Kapolres Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat mengatakan polisi akan menyosialisasikan terkait kebakaran hutan dan lahan pada warga yang tinggal di sekitar Sirkuit Mandalika. "Kami akan kembali sosialisasikan mulai dari tingkat Polres, Polsek, sampai Bhabinkamtibmas," ujarnya.
Iwan akan memberikan sanksi pada penduduk yang nekat membuka lahan dengan cara dibakar dan mengakibatkan kebakaran lahan. "Kami akan tindak ya jika sudah kami berikan sosialisasi tapi masih ngeyel," katanya.
Sebelumnya, sejumlah kru yang tengah menyiapkan MotoGP Mandalika 2023 heboh lantaran kebakaran lahan di sekitar sirkuit pada Senin siang (9/10/2023). "Jangan sampai ada yang mengganggu event MotoGP," kata Direktur Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria seusai melihat asap dari paddock.
(gsp/gsp)
