Pencarian Nelayan Hilang Seusai Kaki Terlilit Tali Jangkar di Bima Dihentikan

Pencarian Nelayan Hilang Seusai Kaki Terlilit Tali Jangkar di Bima Dihentikan

Faruk Nickyrawi - detikBali
Senin, 11 Sep 2023 09:57 WIB
Tim SAR Bima yang melakukan pencarian terhadap nelayan yang hilang di Bima. (Dok. SAR Bima)
Foto: Tim SAR Bima yang melakukan pencarian terhadap nelayan yang hilang di Bima. (Dok. SAR Bima)
Bima -

Petugas gabungan dari Tim SAR, TNI Polri dan nelayan menghentikan proses pencarian nelayan yang hilang di perairan Nisa Peka Sape Bugis, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Nelayan bernama Firdaus (28) dilaporkan hilang setelah kakinya terlilit tali jangkar seusai kapal dihantam gelombang tinggi pada Senin (4/9/2023).

Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi mengungkapkan proses pencarian terpaksa dihentikan setelah petugas melakukan pencarian selama 7 hari. "Pencarian telah dilakukan sejak Senin (4/9/2023), namun tanda-tanda keberadaan korban tidak kunjung ditemukan. Dihentikan dengan hasil korban dinyatakan hilang," ungkap Wahyu dalam keterangannya Senin (11/9/2023).

Wahyu mengungkapkan upaya pencarian dilakukan hingga ke area 10 kilometer dari titik Firdaus dinyatakan tenggelam. Petugas juga menyisir pantai dan melakukan penyelaman hingga ke dasar laut, namun korban tak ditemukan keberadaannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pencarian dilakukan di perairan, pesisir pantai, hingga penyelaman di lokasi kejadian dan sekitarnya. Sempat ditemukan busa (styrofoam) milik korban di perairan Pulau Kelapa," sebutnya.

Firdaus yang merupakan warga Dusun Gusung, Desa Bugis, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, dinyatakan tak bisa ditemukan.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, seorang nelayan dilaporkan hilang setelah perahu yang ditumpanginya dihantam gelombang tinggi hingga terbalik di perairan Nisa Peka Sape Bugis, Bima, NTB. Satu nelayan lainnya yang satu perahu dengan korban selamat dari insiden itu.

Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi mengungkapkan peristiwa itu terjadi pada Senin (4/9/2023). Perahu itu digunakan untuk menjala ikan oleh nelayan bernama Firdaus (28) dan Toto (30). Saat di tengah laut, perahu yang mereka tumpangi dihantam gelombang.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads