Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menyebutkan angka kemiskinan di daerah itu menurun dari 21,35 persen pada 2018 menjadi 19,96 persen pada Maret 2023. Angka itu menurun 1,39 basis poin.
"Seiring dengan itu, tingkat pemerataan pembangunan yang diukur dari indeks gini yakni 0,355 di tahun 2019 menjadi 0,325 pada periode Maret 2023 dan lebih rendah dari rata-rata nasional 0,388," ujarnya saat pidato pembangunan dalam rangka HUT RI di Aula Fernandes Kota Kupang, NTT, Rabu (16/8/2023).
Viktor menjelaskan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga mengalami peningkatan sebesar 1,51 poin yakni 64,39 pada 2018 menjadi 65.90 pada 2022. Kenaikan itu disebabkan oleh kenaikan usia harapan hidup dari 66,38 pada 2018 menjadi 67,47 pada 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harapan lama sekolah juga meningkat lebih baik pada 2022 yakni 7,70 dibanding 7,30 di tahun 2018. Termasuk angka pengeluaran per kapita naik menjadi Rp 7,87 juta pada 2022 dibanding tahun 2018 sebesar Rp 7,56 juta.
"Sehingga ini masih menjadi tugas dan tanggung jawab kami untuk menyelesaikan masalah ini," jelasnya.
(dpw/dpw)