Palang Merah Indonesia (PMI) bersama International Committee of the Red Cross (ICRC) menggelar operasi katarak gratis dengan target 150 pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/6/2023). Para pendaftar melebihi kuota yang ditentukan yakni lebih dari 500 orang.
"Target untuk operasi katarak minimal 150 orang agar sumber daya manusia bisa tercapai. Tetapi kalau melihat yang datang tadi lebih dari target kami, di mana saat ini sudah lebih dari 500 orang yang mendaftar," ujar Ketua Bidang Kesehatan PMI Pusat Cri Sajjana Prajna Wekadigunawan di RSUD Alor, Kamis.
Ia mengatakan selain operasi katarak, juga dibagikan 300 kacamata baca gratis. Namun, akan tetap dilakukan skrining meskipun sudah dilakukan dari masing-masing Puskesmas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan kegiatan ini bekerja sama dengan Rumah Sakit Kartini Kupang dengan menyediakan tiga dokter spesialis mata, satu dokter umum, 10 perawat. Sedangkan RSUD Alor menyediakan sejumlah dokter, perawat, dan ruang operasi.
"Diharapkan dengan adanya operasi katarak ini para lansia bisa menikmati hidup di hari tua," katanya.
Ia menerangkan ke depan akan tetap dilakukan kegiatan operasi katarak supaya derajat kesehatan mata secara nasional bisa meningkat. Sebab pada 2030 akan terjadinya bonus demografi di Indonesia di mana jumlah lansia akan lebih banyak.
"Kami berharap para lansia ini hidup tidak dalam keadaan buta tetapi hidup dalam keadaan nyaman dan bisa berinteraksi sosial. Sehingga kami PMI tetap melaksanakan operasi katarak bila ada koordinasi dari daerah yang membutuhkan," terangnya.
Ia menyarankan agar para lansia dan pasien harus rajin mengkonsumsi sayur dan buah-buahan yang bermanfaat dan rajin berolahraga. "Konsumsi sayur dan buah-buahan sangat penting tetapi harus berolahraga sehingga tubuh tetap kuat dan sehat," imbuhnya.
Pengurus PMI Provinsi NTT Bidang Kesehatan dan Sosial Jefri Jap mengaku akan mendorong pelayanan kesehatan mata bagi masyarakat NTT dengan prinsip melayani yang tidak bisa terjangkau.
"Intinya kami siap mau melayani di mana pun pasien berada, jauh dan dekat dipastikan mendapat pelayan," katanya.
(nor/gsp)