.webp)
Seorang pria berinisial HE di Desa Soriutu, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), dianiaya sejumlah orang. Pasalnya, pria berusia 40 tahun itu melawan saat ditegur karena mengejar anak tiri yang histeris hingga keluar rumah.
"Korban hingga mengalami luka serius, karena sabetan senjata tajam parang. Kondisinya sangat kritis," kata Kapolsek Manggelewa Iptu Ramli dalam keterangannya pada detikBali, Rabu (24/5/2023).
Kasus pengeroyokan tersebut terjadi pada Selasa (23/5/2023) malam. Pembacokan berawal dari adanya teriakan seorang anak yang diduga dikejar oleh HE. Melihat itu, pelaku pembacokan berinisial BS (40) yang merupakan bapak kandung si anak menegur HE.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku BS menghampiri HE kemudian menegurnya. Namun, teguran itu malah dibalas umpatan yang mengakibatkan BS terprovokasi. BS lantas melesatkan pukulan terhadap HE hingga tersungkur. Keduanya sempat terjadi cekcok mulut sebelum penganiayaan," jelas Ramli.
Melihat kejadian itu, dua orang pelaku lain yakni JU dan AN membantu BS dengan membawa parang. Tanpa kata-kata, keduanya langsung membacok HE berkali-kali hingga mengalami luka parah.
"Keduanya (JU dan AN) mengambil senjata tajam jenis parang, kemudian membacok HE dengan beberapa kali sabetan. Akibat bacokan, HE mengalami luka-luka robek bagian kepala, punggung, dan tangannya," ucapnya.
Menurut Ramli, BS adalah mantan suami dari istri HE. Sementara anak yang dikejar adalah anak kandung BS.
"HE ini tak lain adalah suami dari mantan istrinya BS. Pelaku menganiaya HE dibantu saudaranya JU dan AN," ujarnya.
Seusai kejadian, HE langsung dilarikan ke RSUD Dompu. Sementara ketiga orang pelaku telah diamankan di Polsek Manggelewa.
(nor/gsp)
