"Kemarin mereka di bandara selama beberapa hari. Sekarang sudah berada di salah satu hotel di Jakarta," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag NTB Eka Muftati'ah via WhatsApp, Minggu (9/4/2023).
Mereka awalnya akan diterbangkan ke Arab Saudi pada Rabu (5/4/2023), oleh PT Mayyasah Wisata Mulya milik Lalu Muh Ikbal Asari. Perusahaan travel tersebut beralamat di Kelurahan Tiwugalih, Kecamatan Praya, Lombok Tengah. Akan tetapi, para jemaah umrah justru ditelantarkan di Jakarta.
Saat ini, ungkap Muftati'ah, Kemenag NTB tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk travel umrah untuk memastikan apakah seluruh jemaah akan tetap diberangkatkan ke tanah suci. "Sedang kami konfirmasi ke berbagai pihak terkait," ungkapnya.
"Kami sudah panggil pihak travel. Kami berupaya agar mereka segera memberangkatkan jemaah, kita tunggu saja seperti apa usahanya. Kami sih yang penting jemaah ini aman, itu saja yang kami harapkan," tambahnya.
Ia pun meminta pihak travel tidak hanya mengumbar janji. Travel umrah juga didesak untuk benar-benar memastikan segala keperluan keberangkatan jemaah agar tidak mengalami kendala selama berada di Arab Saudi.
"Saya sampaikan ke pihak travel. Jangan buat janji mulu, jika belum fix urusannya, dan kapan mereka akan berangkat. Kalau diberangkatkan, tapi masih ada masalah, ya daripada berangkat tapi terlantar lagi di Arab Saudi, lebih baik jangan," paparnya.
Kemenag NTB juga masih mengumpulkan informasi penyebab puluhan jemaah itu tak bisa diberangkatkan tepat waktu sehingga telantar di Jakarta. "Kami masih selidiki, karena informasi masih sepenggal," ucap Muftati'ah.
Ia sendiri heran dengan kasus penelantaran jemaah umrah ini. "Padahal, para jemaah ini berangkat ke tanah suci melalui jasa travel umrah resmi, atau mengantongi izin penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) di NTB," pungkasnya.
(irb/iws)