Pria Tewas Gantung Diri Seusai Bertengkar dengan Calon Istri

Sikka

Pria Tewas Gantung Diri Seusai Bertengkar dengan Calon Istri

Ambrosius Ardin - detikBali
Jumat, 07 Apr 2023 12:12 WIB
Ilustrasi Gantung Diri
Ilustrasi - Seorang pria berinisial FK tewas gantung diri seusai bertengkar dengan calon istrinya yang berinisial AF (24), Kamis (6/4/2023) sekitar pukul 19.30 Wita. (Foto: Mindra Purnomo)
Sikka -

Disclaimer: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang pria berinisial FK tewas gantung diri seusai bertengkar dengan calon istrinya yang berinisial AF (24), Kamis (6/4/2023) sekitar pukul 19.30 Wita. Pria berusia 29 tahun itu gantung diri di kamar rumahnya di Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Korban gantung diri setelah bertengkar dengan calon istrinya," kata Kasi Humas Polres Sikka AKP Margono, Jumat (7/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Margono belum dapat memastikan penyebab pertengkaran yang berujung aksi gantung diri tersebut. Ia menjelaskan FK bertengkar dengan AF di ruang tamu pada Kamis (6/4/2023) pukul 19.00 Wita.

Setelah pertengkaran itu, FK masuk ke kamarnya. Adapun AF menghubungi tante FK berinisial EA (37) melalui telepon.

AF menceritakan ihwal pertengkaran mereka saat EA tiba di rumah. Sekitar pukul 19.30 Wita, AF memanggil FK di kamarnya untuk membahas masalah mereka bersama EA. AF beberapa kali berteriak dan memanggil-manggil nama FK, namun calon suaminya itu tak menyahut. Kamarnya juga terkunci.

"AF langsung mendobrak pintu dan mendapati korban sudah dalam keadaan tergantung dengan menggunakan tali nilon warna biru sehingga AF langsung berteriak histeris," jelas Margono.

Seorang pria berinisial YJ (40) kemudian masuk ke kamar tersebut dan berusaha menyelamatkan FK. Ia pun melepaskan ikatan tali di leher FK dan membawanya ke rumah sakit agar mendapat pertolongan medis.

Menurut Margono, FK sudah tak bernyawa saat tiba di RSUD TC Hilers Maumere. Berdasarkan hasil visum luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh FK.

"Keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah dengan membuat surat pernyataan penolakan autopsi," pungkas Margono.




(iws/BIR)

Hide Ads