Alasan Gubernur NTB Pilih AHY Jadi Cawapres Anies

Round Up

Alasan Gubernur NTB Pilih AHY Jadi Cawapres Anies

tim detikBali - detikBali
Selasa, 28 Feb 2023 07:29 WIB
Pertemuan Anies dan AHY di Kantor DPP Demokrat (Dok. Instagram @agusyudhoyono)
Pertemuan Anies dan AHY di Kantor DPP Demokrat. Foto: Dok. Instagram @agusyudhoyono
Mataram -

PKS NTB menilai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pantas menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024. Gubernur NTB Zulkieflimansyah terang-terangan meminta Anies menggaet AHY.

Sebelumnya, PKS telah mendeklarasikan dukungan kepada mantan gubernur DKI Jakarta tersebut. "Menurut kami dari PKS NTB, yang pas mendampingi Anies adalah AHY. NTB relatif banyak dan mayoritas pendukung Pak Anies," kata politikus PKS NTB Zul, Senin (27/2/2023).

Zul mengungkapkan alasan memilih AHY jadi cawapres Anies agar gelembung suara Koalisi Perubahan bisa solid dan memenangkan Pilpres 2024. "NasDem, PKS, dan Demokrat sudah bergabung. Kalau Demokrat tidak ikut, nanti kan tidak bisa juga (meraih suara banyak)," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia memastikan PKS NTB tidak memaksakan diri mengusung cawapres. Zul menegaskan partainya hanya menginginkan NasDem menyiapkan cawapres yang pas, sehingga bisa meraih banyak suara di Pemilu 2024.

"Mari persiapkan kendaraannya. Menurut kami, PKS akan legowo siapa saja jadi cawapres. Tapi secara rasional saya pilih AHY," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Zul juga berharap tiga partai Koalisi Perubahan memberikan dukungan penuh kepada AHY untuk mendampingi Anies. Namun, hal berbeda ditunjukkan Zul soal dukungan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Ia tidak banyak berkomentar.

"Itu belum tampak dari Koalisi Perubahan. Belum tahu nanti. Kita lihat saja. Kami tetap dorong Khofifah jadi cawapres karena dia berasal dari provinsi yang besar. Mewakili gender perempuan juga," ujar Zul.

Meski begitu, menurut Zul, Khofifah termasuk sosok yang dibincangkan kalangan elit di Jakarta. "Karena Khofifah tidak terikat partai kalangan mana pun. Bisa saja. Peluangnya bagaimana? Ya kita lihat saja. Ini masih dinamis kita tidak prediksi ya berapa itu, masih dinamis," pungkasnya.




(irb/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads