.webp)
Sebanyak 58 orang dari sembilan kepala keluarga di Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terdampak longsor yang terjadi pada Jumat (17/2/2023) malam.
"Sesuai data yang saya tulis itu 58 orang dari sembilan KK terdampak material longsor," ujar Camat Takari Hendra Mooy saat diwawancarai detikBali di lokasi longsor, Sabtu (18/2/2023).
Korban terdampak longsor di Jalan Raya Timor KM 72 tersebut juga termasuk sepuluh balita. Untuk itu, Puskesmas Takari menyiagakan tim medis untuk mencegah penyakit demam, pilek, malaria, serta menyiapkan obat-obatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ada balita juga, saya bangun koordinasi dengan Puskesmas Takari agar tetap siaga menyediakan pasokan obat yang cukup, sehingga apabila ada penyakit langsung diatasi," terang Hendra.
Hendra mengaku sangat waswas dengan longsor susulan. Sebab, material berupa bebatuan, tanah, dan pohon bisa saja berjatuhan jika hujan deras kembali mengguyur.
"Jujur saja saya sangat khawatir karena longsor terus bergerak. Apabila hujan lebat maka otomatis rumah bisa tertimbun," ungkapnya. Untuk itu, dia mengimbau warga sekitar agar tidak melakukan aktivitas seperti bepergian ke kebun melintasi lokasi longsor.
Sebelumnya, longsor menimbun tiang listrik hingga rumah dan ternak warga. Longsor mengakibatkan aliran listrik terputus dan warga memilih mengevakuasi diri ke desa tetangga.
Longsor di Jalan Timor Raya KM 72 juga mengakibatkan akses transportasi enam kota/kabupaten lumpuh total. Antrean panjang kendaraan mencapai satu kilometer tak bisa bergerak karena timbunan longsor menutup jalan.
(irb/iws)
