Wisatawan Hati-hati! Taman Nasional Komodo Diprediksi Hujan Disertai Petir

Manggarai Barat

Wisatawan Hati-hati! Taman Nasional Komodo Diprediksi Hujan Disertai Petir

Ambrosius Ardin - detikBali
Selasa, 14 Feb 2023 18:36 WIB
Pulau Komodo
BMKG memperingatkan cuaca ekstrem hujan lebat disertai petir di Taman Nasional Komodo pada Rabu-Kamis, 15-16 Februari 2023. (Dok. Istimewa).
Manggarai Barat -

Wisatawan yang ingin mengunjungi Taman Nasional Komodo dan sekitarnya perlu waspada dengan cuaca ekstrem, hujan lebat disertai petir yang berpotensi terjadi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca di daerah wisata Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terjadi pada Rabu-Kamis, 15-16 Februari 2023.

"Betul (potensi hujan lebat disertai petir di Taman Nasional Komodo)," terang Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Sti Nenotek, dikonfirmasi Selasa (14/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hujan lebat disertai petir di Taman Nasional Komodo itu meliputi Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Pulau Padar.

Prediksi cuaca ekstrem yang sama, kata Sti Nenotek, juga terjadi di objek wisata Gua Rangko, Pulau Kanawa, dan di Kota Labuan Bajo.

Sementara, untuk prakiraan cuaca di Air Terjun Cunca Rami dan Danau Sanonggoang, hujan lebat disertai petir diprediksi hanya terjadi pada pagi hingga siang. Setelahnya hujan ringan.

Adapun prakiraan ketinggian gelombang dari Labuan Bajo ke Taman Nasional Komodo besok masuk kategori rendah, 0,5 -1,25 meter.

Namun, Sti Nenotek mengingatkan ketinggian gelombang maksimum bisa mencapai dua kali tinggi gelombang yang diprakirakan hari ini.

Ia juga mengimbau wisatawan yang merencanakan berlibur ke Labuan Bajo untuk waspada dengan potensi cuaca buruk di destinasi wisata maupun dalam perjalanan laut ke Taman Nasional Komodo.

"Untuk para wisatawan tetap hati-hati dalam melakukan aktivitas di laut. Kalau cuacanya buruk hujan disertai angin kencang diharapkan untuk membatalkan trip ke pulau-pulau di kawasan TNK (Taman Nasional Komodo) atau kalau sudah di perairan TNK apabila terjadi cuaca buruk untuk berlabuh di pulau yang ada. Setelah cuaca baik bisa melanjutkan aktivitasnya lagi," kata Sti Nenotek.




(BIR/gsp)

Hide Ads