Puluhan pekerja bangunan menyegel pintu gerbang Rektorat Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kupang, NTT, Senin (6/2/2023). Mereka menuntut upah kerja pembangunan gedung kampus yang belum dibayar selama dua bulan.
"Kami sudah dua bulan belum terima upah kerja makanya kami segel pintu gerbang karena kami tidak bisa beli beras dan kebutuhan dalam rumah," ujar kepala tukang Imanuel kepada detikBali, Senin (6/2/2023).
Imanuel menjelaskan pekerjaan bangunan tersebut dimulai sejak November dan selesai pada Desember 2022. Imanuel mengaku bersama rekan-rekannya sudah berulang kali menyampaikan soal upah tersebut kepada kontraktor proyek. Namun tak kunjung ada kejelasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari Desember sampai saat ini kami belum terima uang. Setiap kali kami hubungi kontraktor dia banyak janji bahwa besok dan seterusnya tapi sama saja belum bayar-bayar upah kami juga," jelasnya.
Imanuel merinci total upah yang harus dibayarkan kepada para pekerja sebesar Rp 250 juta. Jumlah pekerja yang belum menerima upah sekitar 70 orang.
"Total upah itu Rp 250 juta dan yang belum terima upah itu sekitar 70 orang bahkan lebih," ungkapnya.
Sedangkan salah satu pekerja bangunan Johan menegaskan bakal menyegel dan memblokir pintu keluar masuk kampus apabila upah kerja tidak dilunasi secepatnya.
"Kalau tidak dibayarkan secepatnya besok kami segel dan blokir pintu masuk biar ada perhatian serius," tegasnya.
Johan berharap upah mereka secepatnya dibayarkan agar bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
"Semoga ada solusi yang positif sehingga hak kami bisa terjawab," harapnya.
Pantauan detikBali para pekerja nampak kesal lantaran belum menerima upah kerja. Sejumlah polisi dari Polresta Kupang Kota juga turut hadir mengamankan situasi di dalam kampus. Mereka juga menawarkan solusi agar para pekerja bersabar.
(hsa/gsp)