Bagi Anda yang berencana liburan ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, jangan lupa menyempatkan diri untuk mengunjungi Sanggar Kope Oles. Di sana, Anda dapat menyaksikan sekaligus belajar tentang serba-serbi kebudayaan Manggarai.
Wisatawan yang berkunjung ke sanggar itu akan mendapat pengalaman diterima secara adat Manggarai yang mengesankan. Ada juga pengenalan rumah adat Manggarai dan pertunjukan seni tari. Sanggar Kope Oles terletak di Kaper, Desa Golo Bilas atau sekitar 5 menit dari pusat Kota Labuan Bajo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada tarian tiba Meka, tarian Ndundundake, tarian Rangkuk Alu, tarian Caci dan tarian Danding," kata Pengelola Sanggar Kope Oles, Adrianus Taur kepada detikBali, Minggu (1/1/2023).
Tak hanya itu, wisatawan juga bisa belanja oleh-oleh khas Manggarai Barat yang tersedia di Sanggar Kope Oles. Ada berbagai produk ekonomi kreatif industri rumah tangga dan kerajinan tenun yang dihasilkan oleh masyarakat setempat.
"Di sini pelaku UMKM menampilkan produk kreatif masyarakat lokal seperti produk herbal Sari Toga Komodo, kopi Manggarai, gula aren, olahan daun kelor untuk menjadi sebuah produk, dan produk tenunan seperti kain songket, selendang dan topi adat Manggarai," tandasnya.
Sanggar Kope Oles di-launching pada 25 Juni 2022. Anggota sanggar berjumlah 180 orang, terdiri dari tua adat, orang dewasa, anak remaja. "Mereka berkolaborasi melakukan pertunjukan seni budaya," ujar Adrianus.
Adrianus menanmbahkan, Sanggar Kope Oles bertujuan untuk melestarikan budaya dan meningkatkan ekonomi masyarakat lewat industri kreatif. Terlebih Manggarai Barat merupakan destinasi pariwisata super prioritas sehingga berpotensi untuk bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan.
Wisatawan direkomendasikan mengunjungi Sanggar Kope Oles saat baru tiba di Labuan Bajo atau sebelum berangkat menikmati keindahan destinasi Taman Nasional Komodo dan spot wisata menarik lainnya di Kota Labuan Bajo. Selain itu, bisa juga mengunjunginya saat hendak pulang ke kota asal.
![]() |
Pengalaman Masuk Sanggar Kope Oles
Wisatawan yang berkunjung ke Sanggar Kope Oles akan diterima di Paang Mbaru Gendang (gerbang rumah adat Manggarai) Kaper. Di sana, wisatawan akan disematkan kain tenun dan pengalungan selendang.
Masih di Paang Mbaru Gendang, tetua adat dan rombongan Sanggar melakukan penerimaan secara atau biasa disebut tuak kapu. Sarana yang digunakan adalah sebotol tuak, yang diberikan kepada wisatawan setelah torok yaitu ungkapan-ungkapan dalam bahasa Manggarai.
Rombongan penjemput kemudian mengarahkan wisatawan ke mbaru gendang (rumah adat Manggarai) untuk penerimaan lagi secara adat yang disebut dengan manuk kapu. Sarana yang digunakan adalah seekor ayam. Setelahnya, tetua adat akan menjelaskan tentang seluk beluk rumah adat Manggarai kepada wisatawan.
Masih bagian dari prosesi penyambutan, wisatawan akan disajikan tarian Tiba Meka (penyambutan tamu). "Tarian ini bermakna ungkapan keterbukaan, keramahan dan ketulusan hati orang Manggarai dalam menyambut tamu, dan sangat berkaitan erat dengan filosofi orang Manggarai 'Padir Wa'i Rentu Sai Kudut Tawa Cama Lima Gantang Reges Lima Leke'," jelas Adrianus.
Usai prosesi penjemputan, wisatawan disuguhkkan pertunjukan seni tari, seperti tarian Congka Sae, Rangkuk Alu (hentakan kaki), Caci, Danding, dan Ndundundake.
Sebelum mengakhiri kunjungannya, wisatawan diarahkan untuk mengunjungi produk UMKM yang sudah pajang di halaman rumah Gendang Kaper. "Ini bagian dari paket untuk mendapatkan produk oleh-oleh khas Manggarai Barat dari Kaper," kata Adrianus.
(iws/hsa)