Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy mengatakan, korban telah dirujuk ke RS Bhayangkara untuk mengeluarkan proyektil. "Tadi pagi sudah dirujuk ke RS Bhayangkara untuk mengeluarkan proyektil. Kondisi korban saat ini masih sadar dan stabil," jelasnya melalui telepon WhatsApp, Rabu (14/12/2022).
Lebih lanjut dijelaskan, korban terkena peluru dari senjata Aipda BBS. Saat itu Aipda BBS membuka magasin untuk mengosongkan senjata V2 Sabhara AG F 01762. "Kejadian itu mereka di dalam mobil, tanpa sengaja Aipda BBA menarik pelatuk sehingga senjata meletus," ujar .
Dilansir dari detikNews, kejadian bermula saat keduanya mendapatkan laporan warga mengenai aksi meresahkan orang tidak dikenal yang mabuk. Kemudian keduanya menuju lokasi, dan melihat orang tak dikenal itu melarikan diri.
Polisi kembali mendapatkan laporan orang itu pindah ke tempat lain. Karena orang tak dikenal itu menggunakan kendaraan sendiri, polisi kesulitan menangkapnya. Saat tiba di depan SMA Kanelu, kedua polisi melihat orang tak dikenal itu melempari kendaraan lewat.
Polisi pun melepaskan tembakan peringatan karena saat hendak ditangkap, pelaku justru melakukan perlawanan dan melarikan diri. Aipda Benyamin Anamesa dan Aipda BBS kemudian masuk mobil untuk mengejar pelaku.
Korban dan rekannya menumpangi mobil Isuzu nomor polisi L 1553 GC milik Irfandi Bintang Alif. Pada saat mobil melaju, Aipda BBA membuka magasin karena ingin mengosongkan senjata.
Korban yang duduk di kursi depan, terkena tembakan di pinggang bagian belakang ketika peluru meletus. "Setelah magasin dilepas, Aipda BBA menarik pelatuk dan saat itu juga senjata meletus dan tembakannya kena ke pinggang korban," ujar Ariasandy.
Usai kejadian, Aipda BBA dan sopir langsung membawa korban ke RS Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, untuk mendapat perawatan medis. Namun, karena luka serius dan perlu penanganan lanjutan, korban dirujuk ke RSUD Umbu Rarameha Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.
"Namun saat dilakukan rontgen, proyektil tidak terlihat sehingga korban dirujuk ke RSUD Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Dan kembali dirujuk ke Bali," paparnya.
Ariasandy menegaskan, kejadian ini bukan tembak-menembak, tetapi kelalaian Aipda BBA. Saat ini kasus sudah ditangani Propam Polres Sumba Barat Daya dan pelaku diperiksa.
"Ini tidak ada unsur kesengajaan tapi kelalaian dari anggota, dan tetap ditindaklanjuti. Rencana kasus ini akan ditarik ke Propam Polda NTT," pungkasnya.
(irb/dpra)