Udara Diubah Jadi Air Minum di Labuan Bajo

Ambrosius Ardin - detikBali
Rabu, 26 Okt 2022 22:35 WIB
Mesin pengolahan udara menjadi air minum, di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Foto: Ambrosius Ardin/detikBali
Manggarai Barat -

Air minum bersih yang diolah dari udara kini hadir di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Ya, udara dari alam terbuka diolah menjadi air mineral, layaknya air mineral yang dijumpai selama ini. Air minum ini siap dipasarkan dalam kemasan botol kaca dan galon 19 liter. Rasa airnya tawar seperti air mineral pada umumnya.

"Rasanya seperti minum dari mata air langsung. Rasanya tawar, tidak ada bau," kata Ketua BUMDes Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Labuan Bajo, Antonius Deona, kepada detikBali, Selasa (25/10/2022).

Pengolahan udara menjadi air minum ini menggunakan teknologi "Air to Water Manna Generation Water" dari PT Manna Indonesia Group. Menggunakan mesin berukuran 2,2 m x 1,9m x 1,8 m produksi maksimal sehari menghasilkan 1.000 liter air minum. Saat ini baru tersedia satu mesin di Labuan Bajo.

"Itu sama dengan 50 galon atau 2.000 botol 500 ml. Itu produksi selama 24 jam. Kalau istirahat, mesin istirahat, produksinya berkurang," jelas Clement Kusuma (42), operator pengolahan air minum tersebut, saat ditemui di Waterfront Marina Labuan Bajo, Selasa (25/10/2022).

Mesin pengolahan itu cukup disimpan di alam terbuka. Kerja mesin itu membutuhkan daya listrik 16.000 watt. Cuaca dingin atau panas tak jadi persoalan. "Suhu tidak boleh lebih dari 49 derajat Celcius. Dingin tidak masalah," jelas Clement.

Ia kemudian memperlihatkan komponen mesin tersebut, dan menjelaskan cara kerjanya. Di satu sisi bagian luar, terdapat alat semacam panel yang menyerap udara masuk. Menggunakan dua kompresor, udara yang tertampung dalam sebuah alat berukuran 1,5 x 1 x 0,4 meter ini mengalami kondensasi, proses udara menjadi embun dan menjadi titik-titik air.

Ada 20 selang ukuran 1,4 inchi masing-masing sepanjang setengah meter yang mengalirkan tetesan air. "Tetesan air masuk ke bak penampung melalui selang. Ada dua alat yang mendorong tetesan air dari selang ke bak," kata Clement.

Air di bak penampung tersebut kemudian menjadi proses mineralisasi melalui alat yang terdiri dari tiga tabung berdiri berukuran sedang, dan tiga tabung kecil posisi melintang di atasnya. Dalam tabung tersebut terdapat butiran proses mineralisasi, yang diganti setiap enam bulan.

"Ada pendorong ke alat proses mineralisasi, karena air diminum harus mengandung mineral. Ada butiran (dalam tabung) diganti enam bulan untuk proses mineralisasi," jelasnya.

Air yang sudah menjalani proses mineralisasi kemudian dialirkan ke bak penampung baru. dan air ini sudah siap diminum. Melalui sebuah alat pendorong, air dari bak penampung tersebut dialirkan ke kran air khusus untuk galon dan kran untuk botol atau gelas. "Kalau mau isi ulang airnya langsung di mesin ini," kata Clement.

Simak harga air mineral dari udara per botol...



Simak Video "Video: Berenang Bareng Ikan Pari Manta di TN Komodo"


(irb/hsa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork