Meninggalnya tiga orang mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Gersik Kecamatan Kediri, Lombok Barat yang tenggelam di Pantai Klui Lombok Utara meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat.
Salah satu korban adalah Eibra Alby Alqy Iqsan alias Alby (19) asal Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri. Kepala Desa (kades) Kediri Selatan Edy Erwinsyah yang ditemui usai pemakaman korban, Senin (3/10/2022) siang sekitar pukul 14.00 Wita tadi mengaku terpukul dengan peristiwa ini.
Menurut Edy korban yang belakangan diketahui merupakan anak yang sudah lama tinggal di Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri Lombok Barat itu dikenal sebagai pribadi yang saleh dan pandai ceramah di masjid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia kan mondok selama enam tahun. Setelah mondok dia kuliah ambil jurusan pendidikan Agama Islam di STAI Al -Amin," kata Edy kepada detikBali Senin sore via sambungan telepon.
Edy juga mengaku, pemuda yang baru masuk kuliah itu pun meninggalkan lima anggota keluarganya. Baik ibunya, bapaknya dan tiga orang adiknya. Bahkan, Alby sebut Edy merupakan siswa berprestasi dari keluarga yang kurang mampu.
"Kondisi keluarga korban sangat terpukul. Terutama ibunya. Dia ini kan dari keluarga ekonomi tidak terlalu mapan. Dia anak pertama, jadi dia adalah harapan keluarga," tutur Edy.
Menurut informasi yang diterima pihak desa, sebelum Alby tenggelam, dia berniat membantu kedua rekan korban yang tenggelam terlebih dahulu. Kedua korban ialah Dedi Irawan (19) asal Kecamatan Sekotong Lombok Barat dan Awan Purwanto (19) asal Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah.
"Informasinya begitu. Jadi dia pergi bersama teman-teman untuk kegiatan orientasi mahasiswa baru dari kegiatan kampus," katanya.
Insiden itu pun sangat disayangkan Edy. Pasalnya, Alby dan dua korban lainnya tidak mendapatkan imbauan untuk tidak melakukan aktivitas mandi di Pantai Klui Lombok Utara, Minggu sore (2/10) kemarin. Harusnya pihak pengelola memberikan warning selama pengunjung di sana terutama mandi.
"Ini kita sesalkan. Korban yang berinisiatif membantu temannya malah hanyut menjadi korban," katanya.
Korban yang dikenal saleh ini pun dikenal baik dan ramah di Lingkungan Kediri Sedayu Selatan Desa Kediri Selatan Kecamatan Kediri. Pun, keseharian Alby ialah gemar belajar ceramah. Bahkan sebut Edy, korban sering menjadi khatib salat Jumat di masjid.
"Kita kehilangan sumber daya manusia kita. Bahkan dia melanjutkan kuliahnya demi adik-adiknya," katanya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya
Ada pun sesuai keterangan pihak puskesmas kata Edy, korban Alby dan dua korban meninggal lainnya meninggal akibat terseret arus pantai sehingga kehabisan oksigen kemudian tenggelam.
Diberitakan sebelumnya, lima orang mahasiswa dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Gersik Kediri Lombok Barat NTB dikabarkan tenggelam. Tiga dari lima korban dinyatakan meninggal dunia.
Humas Search and Rescue (SAR) Mataram I Gusti Lanang Wiswananda mengatakan tiga korban meninggal dunia sempat menolong satu rekan korban yang tengah berenang di Pantai Klui, Lombok Utara, pada Minggu sore (2/10/2022) sekitar pukul 16.00 Wita.
"Awalnya 1 orang yang tenggelam. Kemudian dibantu oleh 5 orang temannya. Saat melakukan bantuan, 2 orang mengalami kelelahan dan lemas di tengah laut," kata Lanang, Minggu petang via sambungan.
Ada pun tiga korban yang belakangan diketahui sebagai mahasiswa aktif di STAI Al-Amin Gersik ini di antaranya: Eibra Alby Alqy Iqsan (19) alamat Kecamatan Kediri, Dedi Irawan (19) alamat Kecamatan Sekotong Lombok Barat dan Awan Purwanto (19) asal Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah.
"Total ada korban 5 orang korban, 2 orang selamat, 3 meninggal dunia," katanya.
Ketiga korban ujar Lanang sempat dilarikan ke Puskesmas Nipah Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara. Namun nyawa ketiga korban tidak dapat diselamatkan.
Simak Video "Video: Gegara Jalur Rusak, Turis Asing Cedera Saat Jogging di Pantai Kuta"
[Gambas:Video 20detik]
(hsa/dpra)