Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Ma'ruf Amin menyikapi perbedaan perayaan hari raya Idul Adha 1443 Hijriah antara pemerintah melalui Kementerian Agama dengan pengurus pusat (PP) Muhammadiyah. Menurutnya, perbedaan perayaan Idul Adha 2022 harus disikapi secara biasa.
"Perbedaan perayaan Idul Adha sudah biasa. Dari dulu memang sudah tentu ada terjadi perbedaan," kata Wapres, Kamis (30/6/2022), saat kunjungan kerja ke Kelurahan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
Menurut Ma'ruf Amin, perbedaan perayaan Idul Adha 1443 di tengah masyarakat saat ini sudah diterima secara dewasa. Bahkan masyarakat yang tergabung dalam organisasi PP Muhammadiyah dan masyarakat umumnya sudah tidak lagi menyoal perbedaan perayaan hari-hari besar umat Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang masyarakat kita sudah dewasa dan legowo. Saya kira toleransi masyarakat sudah tidak ada masalah, semua sudah tahu itu," kata orang nomor dua di Indonesia itu.
Ia mengatakan, tidak ada larangan bagi masyarakat dalam memilih mengikuti perayaan Idul Adha dari pemerintah maupun PP Muhammadiyah. "Silakan yang ikut pemerintah, dan yang ikut Muhammadiyah silakan. Jadi tidak ada masalah. Toleransi itu sudah kita bangun lama sekali," ujarnya.
Menyoal perbedaan perayaan Hari Raya Idul Adha 2022 kali ini, Wapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat terus saling pengertian dan menghargai antara semua pihak. "Mari kita saling pengertian dan menghargai perbedaan itu," pungkasnya.
Dilansir detik.com, sesuai hasil sidang isbat awal Zulhijah yang digelar pada 29 Zulkaidah 1443 H atau Rabu (29/6/2022), pemerintah memutuskan pelaksanaan Idul Adha pada Minggu 10 Juli 2022.
Sedangkan PP Muhammadiyah menetapkan 1 Zulhijah 1443 hijriah jatuh pada hari Kamis, 30 Juni 2022, dan Hari Arafah 9 Zulhijah 1443 hijriah jatuh pada hari Jumat, 8 Juli 2022. Untuk Idul Adha 10 Zulhijah 1443 hijriah jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.
(irb/irb)