Viral Toko Roti Klaim Bebas Gluten hingga Vegan Ternyata Bohong

Nasional

Viral Toko Roti Klaim Bebas Gluten hingga Vegan Ternyata Bohong

Sonia Basoni - detikBali
Kamis, 09 Okt 2025 12:22 WIB
.
Foto: Viral Bakery di Jakarta Klaim Menunya Vegan dan Gluten Free, Ternyata Bohong! (Instagram @yohanesadhijaya/@bakengrind.ads)
Jakarta -

Toko bakery online bernama Bake n Grind menjadi sorotan setelah terungkap diduga melakukan praktik curang dengan mengemas ulang (repackage) roti dari toko lain. Kemudian, toko ini menjualnya kembali dengan klaim roti dan kue di toko mereka merupakan produk gluten free, dairy free, sugar free hingga vegan.

Dilansir dari detikFood, kasus ini pertama kali mencuat setelah unggahan viral dari Chef Yohanes Adhijaya pada 7 Oktober 2025 di Instagram. Unggahan pria yang dikenal sebagai Koko Ragi itu mengungkap praktik curang Bake n Grind di balik promosi sehat bakery tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak butuh waktu lama, banyak korban bermunculan dan mengaku mengalami kerugian bahkan reaksi alergi akibat mengonsumsi produk Bake n Grind. Netizen pun dibuat geger dan sampai sekarang kasusnya masih bergulir.

Kronologi Kasus

Koko Ragi awalnya memperingatkan orang-orang agar lebih kritis dalam memilih produk makanan, terutama untuk anak-anak melalui akun Instagram-nya @yohanesadhijaya pada 7 Oktober 2025.

"Pembelajaran ya, Moms, lebih hati-hati pilih produk buat anak. Jangan mudah percaya, lebih kritis lagi, cek ada label resmi nggak, ada uji lab nggak? Cari tahu dulu review dari banyak orang," tulisnya lewat Instastory.

Koko Ragi juga menyoroti klaim produk salah satu bakery yang tidak masuk akal, seperti donat meses warna-warni sugar free hingga croissant gluten free dan dairy free. "Yang masuk akal saja. Gluten free itu rasanya beda sama roti gluten," ujar Koko Ragi.

Unggahannya pun langsung viral dan menuai banyak tanggapan dari netizen. Setelah unggahan viral tersebut, Koko Ragi membagikan pesan dari salah satu followers-nya yang mengaku menjadi korban praktik curang bakery tersebut.

"Halo Chef Yohanes, mau nanya. Jadi ada satu brand kue yang klaim gluten free dan dairy free, tapi ternyata mereka pakai kue kami (yang tidak gluten-free dan tidak dairy-free) untuk di-repacking dan dijual kembali," tulis followersnya itu.

Ia menceritakan salah satu temannya yang bernama Felicia membeli produk dari bakery tersebut dan memberikannya kepada anaknya yang memiliki alergi. Akibatnya, sang anak mengalami flare-up karena mengonsumsi kue yang ternyata bukan gluten free.

Ketika dicek ke dapur bakery, ditemukan bahwa pegawai bakery tersebut sedang mengemas ulang produk dari merek lain. Ia menambahkan, "Saya cukup concern dengan anak-anak yang punya sensitivitas terhadap gluten dan susu. Ini kan sama saja membohongi konsumen, Chef."

Korban bernama Felicia dengan akun @feliz88eliz kemudian angkat suara. Ia membagikan pengalamannya membeli produk Bake n Grind yang diklaim gluten free, tapi menyebabkan anaknya mengalami reaksi alergi (flare-up) cukup parah, sampai area wajah dan mata anaknya bengkak.

Setelah menelusuri lebih jauh, Felicia menemukan bukti bakery tersebut menggunakan kue dari toko ternama seperti Holland Bakery dan TOUS Les Jours. Viralnya pengakuan Felicia ini membuat banyak korban lain bermunculan dengan kisah serupa. Netizen juga menyoroti tampilan produk Bake n Grind yang tidak tampak seperti roti gluten free.

"Aku bukan baker (pembuat kue), tapi aku tahu kalau kue dan roti gluten free itu biasanya kisut dan kempes. Yang dijual Bake n Grind malah fluffy banget, jelas itu non-GF." tulis salah satu netizen di Thread.

Sekilas Tentang Bake n Grind

Bake n Grind memiliki akun Instagram @bakengrind_ dan @bakengrin.ads. Toko roti online ini mengklaim menjual produk gluten free, dairy free, sugar free, dan vegan sejak 2019. Mereka berbasis di Jakarta dan beroperasi dengan sistem pre-order serta pengiriman ke luar kota.

Bio Instagram Bake n Grind tertulis klaim bombastis, seperti 'We are fully gluten free, dairy free, vegan, egg free, stevia & plant based.' Akun Instagram mereka memiliki lebih dari 23 ribu pengikut sebelum akhirnya dinonaktifkan baru-baru ini.

Namun, di balik tampilan bakery yang profesional dan narasi sehat tersebut, faktanya Bake n Grind tidak memproduksi rotinya sendiri, tetapi mengemas ulang (repackage) produk dari toko lain. Setelah itu, mereka menjualnya dengan harga jauh lebih tinggi, menipu konsumen yang mencari produk khusus untuk alergi atau diet tertentu.

Tanggapan dari Bake n Grind

Bake n Grind akhirnya memberikan tanggapan singkat seusai kasus dugaan penipuan repackaging produk kue mencuat. Dalam display picture WhatsApp di akun pemesanan mereka, pihak bakery menyatakan sedang menonaktifkan kegiatan operasional sementara waktu. Mereka juga berjanji akan memproses seluruh refund untuk pesanan yang sudah masuk, paling lambat antara 18 hingga 20 Oktober 2025.

Bake n Grind mengaku akun Instagram-nya sedang dibatasi (restricted) sehingga belum bisa memberikan klarifikasi lebih lanjut. Bake n Grind berjanji akan segera memberikan penjelasan resmi kepada publik setelah bisa kembali mengakses akun mereka.

Artikel ini telah tayang di detikFood. Baca selengkapnya di sini!

Halaman 2 dari 4
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads