Lezatnya Palumara Khas Bima, Ikan Kakap Berpadu Kuah Segar

Lezatnya Palumara Khas Bima, Ikan Kakap Berpadu Kuah Segar

Rafiin - detikBali
Sabtu, 20 Jan 2024 10:36 WIB
Seporsi palumara yang bisa dinikmati oleh dua orang. (Rafiin/detikBali)
Foto: Seporsi palumara yang bisa dinikmati oleh dua orang. (Rafiin/detikBali)
Bima -

Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), memiliki salah satu kuliner tradisional yang banyak digemari karena rasanya lezat. Namanya palumara. Menu ini menjadi menu favorit di rumah makan Pondok Kayuan, salah satu rumah makan yang menawarkan suasana sejuk di tengah Kota Bima yang panas menyengat.

Bahan utama palumara adalah ikan kakap. Namun, yang menjadikannya berbeda dengan olahan ikan kakap lain adalah kuahnya. Warnanya kuning pekat. Begitu meluncur ke tenggorokan sesendok kuah palumara terasa gurih dan menyegarkan.

Kuah palumara dibuat dari bumbu-bumbu alami, kunyit, dan asam Bima. Cita rasanya begitu pas berpadu dengan gurihnya potongan ikan kakap segar yang sudah ditaburi bawang goreng dan daun kemangi. Dijamin membuat nafsu makan bertambah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana Pondok Kayuan yang berada di pusat Kota Bima, NTB. (Rafiin/detikBali)Suasana Pondok Kayuan yang berada di pusat Kota Bima, NTB. (Rafiin/detikBali)

ADVERTISEMENT

Pemilik Pondok Kayuan, Jumriah, mengatakan menu palumara tidak asing bagi orang Bima dan Dompu. Dulu, masakan yang disajikan bersama nasi ini hanya dibuat sebagai masakan rumahan. Biasanya, menjadi sajian istimewa yang dimakan bersama keluarga.

Namun, saat ini palumara sudah banyak dijual di warung-warung makan. Salah satunya, di Pondok Kayuan. Harga seporsi palumara juga cukup terjangkau. Porsinya juga cukup banyak sehingga sangat mengeyangkan kalau cuma dimakan sendiri.

"Palumara di tempat kami harga satu porsi Rp 40 ribu. Porsi ini bisa dinikmati oleh dua orang," kata Jumriah saat detikBali berkunjung ke sana, Minggu (14/1/2024).

Selain dijual dalam porsi satuan, palumara di Pondok Kayuan juga bisa dipesan secara paketan yang bisa dinikmati oleh enam sampai 12 orang. Harganya Rp 180 ribu per paket, lengkap dengan nasi, urap, dan sayur bening atau sayur asam.

"Rata-rata palumara di sini paketan. Karena kebanyakan pengunjung yang datang adalah rombongan keluarga dan mitra kerja. Kami mulai buka pukul 10.00 wWita dan tutup pukul 22.00 Wita," ujar Jumriah.

Dia mengungkapkan membuat palumara sangat mudah. Pertama-tama, ikan segar dipotong beberapa bagian, lalu dilumuri dengan kunyit dan ditambah garam secukupnya. Selain kakap, bisa juga menggunakan ikan kerapu.

Kemudian, tomat, bawang putih, bawang merah, dan cabai rawit yang sudah diiris tipis ditumis. Bahan-bahan ini bisa juga bisa dihaluskan. Lalu, masukkan air beberapa gelas sampai mendidih. Setelah itu, masukkan potongan ikan yang dibaluri kunyit. Tunggu beberapa menit, palumara bisa langsung dihidangkan.

"Palumara bagusnya disantap saat hangat-hangat bersama nasi. Di tempat kami, sehari bisa 10 sampai 15 kilogram ikan laut yang dihabiskan untuk membuat palumara," tandas Jumriah.

Suasana Pondok Kayuan yang berada di pusat Kota Bima, NTB. (Rafiin/detikBali)Suasana Pondok Kayuan yang berada di pusat Kota Bima, NTB. (Rafiin/detikBali).

Warung makan Pondok Kayuan berada di jantung Kota Bima. Lokasinya tidak jauh dari pusat pemerintahan, tepatnya di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Santi, Kecamatan Mpunda.

Suasana adem langsung terasa ketika pengunjung tiba di pintu utama. Di sana, berjejer pot-pot bunga. Ada juga kolam air mancur yang di dalamnya terdapat ikan-ikan peliharaan. Di seluruh titik Pondok Kayuan dipenuhi bunga dan rerumputan hijau.

Selain itu, terdapat 10 saung dengan daya tampung pengunjung empat hingga 10 orang. Disediakan pula meeting room atau ruang pertemuan. Pengelola juga menyediakan area untuk anak-anak bermain, musala, dan toilet umum.




(hsa/hsa)

Hide Ads