Seorang penjual nasi jinggo di pelosok gang di Bali viral di media sosial (medsos), terutama TikTok. Perempuan bernama Ketut Ariani itu jualan di depan kamar kosnya. Untuk menemukan warung makan sederhananya, pembeli perlu menembus gang sempit di Jalan Diponegoro, Kota Denpasar.
Ariani mengaku nasi bungkus yang dia jual laris manis setelah viral di medsos. Bahkan, ia mengakui omzet penjualannya kini bisa tembus hingga Rp 1 juta dalam sehari.
"Tidak tentu (dapat jualan berapa per harinya), tergantung harga pesanan. (Sejuta) dapat, (tapi) masih kotor," kata Ariani saat ditemui detikBali di lokasi berjualan, Sabtu (13/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya tidak sulit untuk mencari lokasi Ariani berjualan. Lurus ke utara di Jalan Diponegoro, Kota Denpasar, lalu belok kiri di sebelah selatan sungai sebelum dealer sepeda motor.
Setelah itu, Anda akan melewati jalan turunan dan masuk ke gang yang berkelok. Lokasi jualan nasi Ariani bisa ditemukan di seberang kanan rumah nomor 8.
Tidak ada penanda khusus yang dibuat oleh Ariani di area warungnya yang mungil. Namun demikian, warga sudah mengenal lapaknya dengan sebutan Nasi Jinggo Ariani atau Nasi Jinggo Bu Bacuk.
Bacuk adalah nama panggilan akrab dari suami Ariani. Nama Nasi Jinggo Bu Bacuk pun sudah bisa ditemukan di Google Map.
![]() |
Nasi jinggo buatan Ariani berisi berbagai lauk. Mulai dari mie goreng, serundeng, tempe, tahu, telor, daging sapi alias rendang, ayam sisit, dan sambal. Seporsi nasi jinggo dijual dengan harga mulai Rp 7 ribu hingga 20 ribu.
"Tapi standarnya Rp 10 ribu," terangnya.
Perempuan berusia 56 tahun asal Desa Gegelang, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, itu mulai berjualan pukul 12.00 Wita dan tutup saat nasinya habis. Warungnya buka dari Senin hingga Sabtu dan libur pada Minggu.
Pembeli banyak yang berdatangan untuk membeli Nasi Jinggo Legend Ariani biasanya pada jam-jam makan siang. "Wih penuh (kalau jam makan siang), dagangnya sampai stres. Dari ujung ke ujung (gang) ini penuh," ungkapnya.
Awal Viral
Ariani menuturkan dagangannya viral setelah satu keluarga datang membeli nasi sebelum bulan Ramadan 2023. Ia tidak mengetahui pasti asal keluarga tersebut. Namun, belakangan ada yang menyebut mereka berasal dari Jakarta.
"Dia itu belanja beli nasi, tapi dia ke sini sekeluarga lho, pembantu, anaknya dua. Beli nasi cuma dua, waktu itu dah pas puasa kurang seminggu," ungkapnya
Saat itu, pria dari keluarga tersebut meminta izin kepada Ariani untuk memvideokan jualannya. Ternyata, pria tersebut mengunggah videonya di Tiktok.
"Sudah ada puasa tiga hari baru Tiktok itu keluar malem. Besoknya orangnya pada meledak deh nyari nasi," cetusnya.
Jika biasanya dulu hanya berjualan kepada orang-orang sekitar, kini pelanggannya justru datang dari jauh-jauh. Saking ramainya pembeli, kini Ariani tak sanggup berjualan sendiri. Ia pun dibantu berjualan oleh adiknya.
"Pernah ada yang viralin di Facebook dulu, (tapi) endak sampai seperti ini, biasa aja (efeknya). Tapi ini karena Tiktok, penggemar Tiktok kan banyak, jadi di situlah yang menyebar, disebar-sebarin lagi," ujarnya.
Perempuan yang menikah dengan seorang pria Bugis, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu telah berjualan nasi kurang lebih selama 19 tahun. Awal merintis, ia berjualan nasi jinggo dengan harga Rp 1.500.
Ariani beberapa kali pindah lokasi berjualan. Ia juga sempat tak diizinkan oleh tuan tanah saat menempati lokasi baru.
"Kalau pagi kan nasi kuning di situ, endak dapat izin dari tuan tanah itu, baru jualan lima hari sudah datang mabuk dia, wah mejaku digebrak, waduh kaget saya. Endak boleh jualan lagi," tuturnya.
Setelah beberapa kali nomaden, ia akhirnya memutuskan untuk berjualan di depan kamar kosnya. Terlebih, suaminya sudah meninggal.
"Habis itu udah bingung mau nyari tempat di mana, sudah di depan (kos) saja dah. Terus (jualan) nasi sama krupuk. Habis itu jualan di rumah (kos), habis-habis (nasinya), sudah (akhirnya memutuskan) di rumah (kos) saja. Apalagi sekarang suami sudah endak ada," kata dia.
(iws/hsa)